• Kabar Pertanian

Biotron, Inovasi Cemerlang dari Kementan dalam KIPP Menpan-RB 2023

Agus Mughni Muttaqin | Selasa, 27/06/2023 22:40 WIB
Biotron, Inovasi Cemerlang dari Kementan dalam KIPP Menpan-RB 2023 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kiri) saat peluncuran inovasi Biotron, yang turut disertakan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (KEMENPAN-RB), Selasa (27/6/23). (Foto: Humas Kementan)

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dua persen dari tujuh juta hektare tanah sudah mengalami degradasi. Hal ini tidak terlepas dari maraknya penggunaan pupuk di kalangan petani yang tidak berimbang.

”Kita sudah mengalami degradasi kualitas tanah, terutama di Jawa. Oleh karena itu, untuk menyuburkan kembali tanah kita, salah satunya melalui pupuk organik yang mau atau tidak harus kita lakukan,” jelas Menteri Syahrul.

Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengambil langkah-langkah yang cepat, salah satunya melalui Biochar 3 in 1 atau Biotron. Hal ini merupakan suatu terobosan cemerlang dari Kementan, yang turut disertakan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (KEMENPAN-RB) pada hari Selasa, 27 Juni 2023 di Jakarta.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan tantangan pembangunan pertanian, climate change, degradasi lahan, saprodi terbatas, pupuk kimia mahal, produksi tidak efisien dan menurun.

Biotron hadir sebagai solusi di saat pupuk kimia mahal, biotron berfungsi menyediakan oksigen, menyediakan air, menyediakan nutrisi, menyediakan rumah bagi microba penyubur tanah, memperbaiki struktur dan PH tanah, mengendalikan OPT dan meningkatkan hasil tanaman,” jelas Dedi.

Implementasi biotron bertahap 6-7 ton per-tahun (3 musim) sehingga dalam tiga tahun tercapai dosis optimal 20 ton/ha dan mampu mengurangi pupuk kimia 40-50 persen.

”Pupuk subsidi 2023 ada sebanyak 9,01 juta ton Rp. 20,7 T sehingga penghematan pupuk subsidi Rp. 8,28 T sampai Rp. 10,35 T,” jelas Dedi.

Dedi menyampaikan untuk peningkatan hasil padi di lahan rawa Dadahup, Kalimantan Tengah yang sebelumnya 2,1 ton/ha menjadi 3,7 ton/ha.
Biotron akan segera diimplementasikan di dalam program Genta Organik di seluruh pelosok tanah air,” tambah Dedi.

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang Bambang Haryanto mengapresiasi dan akan menjalankan langkah yang sudah diambil Kementan dalam menangani El Nino dan harga pupuk yang mahal.

”Inovasi Biotron sangat efesien dan biaya murah untuk meningkatkan kesuburan tanah hingga produksi pertanian. Maka diharapkan pembuatan dan pemanfaatan Biotron secara mandiri,” paparnya.

Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono selaku inovator dari Biochar three in one menyampaikan bahwa Biotron nantinya akan diproduksi masal.

"Melalui gakpotan/Poktan/Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Biotron akan kita masifkan dengan pengawasan dan pengendalian oleh Kementerian Pertanian salah satunya melalui program Genta organik," pungkasnya.