JAKARTA - Para diplomat top Asia Tenggara berkumpul di Indonesia pada Selasa, 11 Juni 2023 di tengah tekanan untuk mengatasi krisis politik berdarah di Myanmar dan menyelesaikan ketegangan di Laut China Selatan di mana beberapa anggota ASEAN memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan China.
Pertemuan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) itu terjadi ketika keraguan meningkat atas kredibilitas dan kesatuan blok tersebut dalam menghadapi tantangan tersulit di kawasan itu.
Yang paling utama adalah kurangnya proses yang berarti pada rencana perdamaian ASEAN untuk Myanmar, yang disepakati dengan penguasa militer negara itu setelah mereka merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021 dan menyerukan penghentian segera kekerasan.
Lebih dari 3.400 orang telah tewas dan hampir 22.000 ditangkap dalam tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat, menurut laporan PBB yang diterbitkan pada bulan Juni.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk baru-baru ini mendesak Dewan Keamanan PBB untuk merujuk kekerasan yang meningkat ke Pengadilan Kriminal Internasional, dan agar negara-negara berhenti memasok senjata ke junta.
ASEAN telah melarang para pemimpin junta Myanmar menghadiri pertemuan tingkat tinggi seperti di Jakarta minggu ini, tetapi sebagai ketua blok tahun ini, Indonesia telah secara intens melibatkan junta dan kelompok oposisi di belakang layar.
Namun dua sumber yang mengetahui upaya tersebut mengatakan upaya untuk menciptakan dialog inklusif telah diperumit oleh persyaratan yang diajukan oleh semua pihak untuk memulai bahkan pembicaraan informal.
“Selama pendekatan yang dilakukan para pihak adalah pendekatan zero-sum, perdamaian yang langgeng tidak akan pernah tercapai,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi tentang upaya tersebut pekan lalu.
Indonesia juga mencari selama forum minggu ini untuk mempercepat pembicaraan tentang kode etik yang telah lama terhenti di Laut Cina Selatan. Pembicaraan tersebut akan memajukan komitmen tahun 2002 oleh blok tersebut dan China untuk membuat seperangkat aturan untuk memastikan kebebasan navigasi dan penerbangan di perairan strategis tersebut.
Lebih dari $3 triliun perdagangan melewati Laut China Selatan setiap tahun, dan klaim teritorial yang tumpang tindih oleh China dan Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei telah menyebabkan serentetan konfrontasi.
ASEAN juga akan mengadakan KTT Asia Timur dan Forum Regional ASEAN akhir pekan ini, dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dijadwalkan hadir.