JAKARTA - Islam menjunjung tinggi akhlak dan adab. Bagaimana tidak, sedangkan Rasulullah ﷺ saja diutus sebagai nabi terakhir dengan tujuan untuk menyempurnakan akhlak umat manusia.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).
Oleh karena itu, selayaknya bagi kita sebagai seorang muslim untuk selalu berakhlak dan beradab yang baik, bukan hanya sebatas sesama manusia, akan tetapi juga beradab yang baik kepada Allah ﷻ.
Apa yang dimaksud dengan beradab kepada Allah? Syaikh Abu Bakr Jabir Al-Jaza’iriy menjelaskan dalam kitabnya Minhajul Muslim bahwa setidaknya terdapat 5 adab kepada Allah ﷻ yang harus senantiasa kita jaga. Apa saja kelima adab tersebut? Simak penjelasannya:
1. Bersyukur
Seorang muslim hendaknya senantiasa melihat dan mengingat setiap nikmat yang tak dapat dihitung jumlahnya. Allah ﷻ yang telah memberikan kepada kita segala kenikmatan tersebut semenjak kita masih berada dalam kandungan ibu kita sampai akhir hayat kita kelak. Maka dari itu, sudah sepantasnya kita berterima kasih kepada-Nya atas segala pemberian-Nya, bersyukur kepada-Nya dengan lisan kita dengan senantiasa berdzikir, kemudian dengan anggota tubuh kita dengan menggunakannya dalam ketaatan.
Allah ﷻ berfirman:
وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ
“Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah” (Q.S An-Nahl: 53)
2. Merasa malu ketika bermaksiat
Seorang muslim hendaknya selalu merasa bahwa Allah ﷻ senantiasa mengawasi setiap hal dari kita. Oleh karena itu, hati seorang muslim seharusnya diisi dengan rasa cemas yang diiringi dengan pengagungan kepada Allah ﷻ agar ia terus berusaha untuk meninggalkan maksiat dan merasa malu kepada Allah ﷻ jika ia mengerjakan maksiat. Maka tidaklah beradab jika seorang muslim menampakkan kemaksiatannya atau bahkan menyombongkannya.
Allah ﷻ berfirman:
وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّوْنَ وَمَا تُعْلِنُوْنَ
“Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan” (Q.S An-Nahl: 19)
3. Bertaubat
Tidak ada manusia yang tak pernah melakukan kesalahan atau terjerumus dalam sebuah dosa. Setiap orang pasti pernah mengalaminya, akan tetapi seorang muslim yang beradab kepada Allah ﷻ hendaknya menyadari bahwa tidak ada tempat pelarian kecuali hanya kepada Allah ﷻ, tidak ada tempat kembali kecuali kepada-Nya. Maka, ketika berbuat dosa ia tidak akan lari menjauh dari Allah ﷻ melainkan akan lari menuju-Nya dengan bertaubat sesungguh-sungguhnya taubat.
Allah ﷻ berfirman:
فَفِرُّوْٓا اِلَى اللّٰهِ ۗاِنِّيْ لَكُمْ مِّنْهُ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌۚ
“Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu.” (Q.S Adz-Dzariyat: 50)
4. Mengharapkan Rahmat Allah ﷻ
Tidakkah kita menyadari bahwa rahmat Allah ﷻ selalu meliputi kehidupan kita? Ketika setiap kesulitan pasti datang setelahnya kemudahan. Ketika setiap masalah pasti datang setelahnya penyelesaian. Itulah rahmat Allah ﷻ, tidak terbatas dan meliputi segala sesuatu. Maka tidak mengapa bahkan dianjurkan bagi kita untuk terus berharap akan rahmat Allah ﷻ dan tidaklah terpuji jika kita terus menerus mengeluh dengan segala masalah hidup kita sampai-sampai putus asa akan rahmat Allah ﷻ, bukankan Allah ﷻ telah berfirman:
لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ
“Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah” (Q.S Az-Zumar: 53)
5. Takut akan adzab Allah ﷻ
Setiap muslim pasti tahu persis akan pedihnya adzab Allah ﷻ bagi mereka yang melakukan dosa. Maka dari itu, selayaknya seorang muslim merasa takut akan adzab Allah ﷻ jika ia berbuat dosa ataupun maksiat, seakan-akan ancaman Allah ﷻ akan segera menimpanya. Akan tetapi, bukanlah takut yang dimaksud adalah dengan ketakutan yang berlebihan, melainkan takut yang dimaksud adalah takut yang dapat mengantarkan pelakunya kepada ketaatan kepada Allah ﷻ dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hendaknya kita senantiasa ingat dengan firman Allah ﷻ:
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَخْشَ اللّٰهَ وَيَتَّقْهِ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ
“Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (Q.S An-Nur: 52)
Inilah kelima adab kepada Allah ﷻ yang harus selalu kita jaga. Semoga Allah memberikan kepada kita keistiqomahan di dalamnya.(Kontributor: Laksana Ibrahim/Alumni Pesantren Al Irsyad - Tengaran)