JAKARTA- Sedikitnya 20 orang tewas dan lainnya menderita luka tembak pada Kamis setelah orang-orang bersenjata menyerang dua desa di negara bagian tengah utara Plateau, tempat kekerasan antara penggembala ternak dan petani biasa terjadi, kata polisi.
Juru bicara polisi Dataran Tinggi Alfred Alabo mengatakan serangan itu terjadi pada dini hari Kamis ketika orang-orang bersenjata tak dikenal menyerbu desa Tagwam Lawuru, menembak dan membunuh 17 orang sebelum membunuh tiga lainnya di desa terdekat Layowok.
"Akibat serangan itu, beberapa orang lainnya menderita berbagai tingkat luka tembak," kata Alabo dalam sebuah pernyataan, mendesak agar tenang dan berjanji akan menangkap dan mengadili para pelaku.
Kekerasan sering dilukiskan sebagai etno-religius: sebagian besar penggembala Muslim Fulani bentrok dengan sebagian besar petani Kristen.
Tetapi banyak ahli dan politisi mengatakan perubahan iklim dan perluasan pertanian menciptakan persaingan untuk tanah yang mendorong petani dan penggembala ke dalam konflik, tanpa memandang agama atau etnis.