• News

Korea Utara Hadapi Krisis Pangan, Kim Jong Un Kunjungi Pabrik Traktor

Yati Maulana | Kamis, 24/08/2023 23:59 WIB
Korea Utara Hadapi Krisis Pangan, Kim Jong Un Kunjungi Pabrik Traktor Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa Pabrik Traktor Kumsong di Korea Utara 23 Agustus 2023. Foto: KCNA via Reuters

JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Pabrik Traktor Kumsong pada hari Rabu bersama saudara perempuannya yang berpengaruh, Kim Yo Jong, di tengah krisis pangan yang sedang berlangsung, media pemerintah KCNA melaporkan pada hari Kamis.

Kunjungan tersebut, yang didampingi oleh para pejabat senior, menunjukkan pemimpin tersebut mendesak pabrik untuk memainkan peran penting dalam menyelesaikan krisis pangan yang ia gambarkan sebagai bisnis penting bagi masa depan negara.

Kim juga menyerukan agar ditetapkan tujuan untuk memodernisasi proses produksi mesin pertanian di negaranya dan mencapai tingkat "kelas dunia", kata laporan itu.

Korea Utara telah mendorong pertanian di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kekurangan pangan. Beberapa analis mengatakan pabrik tersebut juga mungkin memproduksi suku cadang untuk kendaraan peluncur rudal.

Menteri Unifikasi Korea Selatan, yang bertugas menangani hubungan dengan negara tetangganya, mengatakan awal tahun ini bahwa situasi pangan di Korea Utara “masih buruk” meskipun ada sedikit peningkatan dalam perdagangan dengan Tiongkok.

Korea Utara telah mengalami kekurangan pangan yang parah dalam beberapa dekade terakhir, termasuk kelaparan pada tahun 1990an, yang seringkali disebabkan oleh bencana alam. Para ahli internasional telah memperingatkan bahwa penutupan perbatasan selama pandemi COVID-19 memperburuk keadaan.

Awal pekan ini, Kim mengkritik para pejabat tinggi atas tanggapan mereka terhadap kerusakan akibat banjir termasuk lebih dari 270 hektar (667 hektar) sawah, kata kantor berita KCNA.

Pekan lalu, KCNA juga melaporkan bahwa Kim telah memeriksa lahan pertanian yang dilanda topan setelah badai tropis Khanun melanda Semenanjung Korea.

Kim memuji upaya militer untuk menyelamatkan hasil panen dan mengatakan pasukan dimobilisasi karena mereka tidak bisa kehilangan sepetak lahan pertanian "akibat amukan alam di sektor pertanian yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat," kata laporan itu.