• Info MPR

Waka MPR: Kesehatan Mental Remaja Harus Ditangani Serius

Agus Mughni Muttaqin | Selasa, 03/10/2023 15:55 WIB
Waka MPR: Kesehatan Mental Remaja Harus Ditangani Serius Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Kesehatan mental remaja harus ditangani secara serius di tengah perkembangan fisik dan psikis yang mereka alami. Gangguan kesehatan mental remaja menimbulkan berbagai persoalan pada proses pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di masa datang.

"Remaja merupakan kelompok yang potensial untuk menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh. Namun gangguan kesehatan mental berpotensi mengancam capaian itu," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/10).

Data survei rumah tangga berskala nasional yang mengukur prevalensi gangguan mental remaja yang dilakukan oleh Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada 2022 menyebutkan satu dari tiga remaja (34,9%) atau setara dengan 15,5 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental.

Selain itu, satu dari 20 remaja (5,5%) atau setara dengan 2,45 juta remaja Indonesia memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.

Survei itu juga menyebutkan potret remaja Indonesia saat ini banyak yang mengalami berbagai permasalahan seperti perundungan, persoalan gender, HIV AIDS, Narkoba, komunikasi orang tua dan anak yang kurang baik, dan pola asuh salah yang mengakibatkan persoalan mental pada remaja.

Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, sejumlah catatan dari hasil survei tersebut harus segera ditindaklanjuti secara serius dengan strategi yang tepat.

Membangun sistem agar terwujud keluarga yang benar-benar harmonis dan sejahtera, menurut Rerie, harus menjadi fokus bersama para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, dalam rangka mewujudkan SDM nasional yang tangguh.

Pola asuh yang benar dengan menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan saling menghormati sesama, ujar Rerie, harus menjadi salah satu aspek penting yang dilakukan di lingkungan keluarga.

Di sisi lain, tegas Rerie, penanaman nilai-nilai sopan santun dan nasionalisme, serta gotong-royong juga harus diperkuat oleh sistem pendidikan nasional kita.

Rerie mendorong semua pihak ikut bersama-sama menjawab sejumlah tantangan tersebut dengan berbagai langkah yang nyata.

Bila potensi gangguan kesehatan mental remaja saat ini tidak ditangani dengan benar, ujar Rerie, akan menimbulkan masalah di masa depan.
Mengingat, tegas dia, para remaja saat ini adalah para calon pemimpin bangsa di masa datang