JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menerima Pengurus DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jakarta, di Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, pada Jum`at (6/10/23).
Kedatangan organisasi yang dipimpin oleh Ari Aprian Harahap ke Senayan untuk menyampaikan kegiatan yang hendak mereka lakukan. Dalam waktu dekat, IMM Jakarta akan melaksanakan rakorda. Dalam rakorda, mereka mengundang HNW untuk menyampaikan orasi kebangsaan dan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
HNW mengatakan IMM adalah salah satu organisasi otonom yang berada di bawah Muhammadiyah sehingga segala aktivitas yang dilakukan pastinya dalam bingkai Muhammadiyah.
“Oleh karena itu sangat penting bagi IMM untuk betul-betul memahami dan melaksanakan aktivitas dari posisi Muhammadiyah itu sendiri”, ujar Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor ini menuturkan, Muhammadiyah sejak dari awal menegaskan bahwa Indonesia adalah negeri kesepakatan dan kesaksian (darul ‘ahdi wasysyahadah).
“Apa yang disepakati dan dicitacitakan oleh para pendiri bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 45, harus betul-betul dijaga, dilakasanakan dengan baik dan benar, serta pelaksanaannyapun penting untuk dikawal,” tuturnya.
Alumni Universitas Madinah, Arab Saudi, itu mengingatkan kepada IMM pada sesuatu hal yang diperjuangkan oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dien Syamsuddin, yakni Jihad Konstitusi. Apa yang diperjuangkan itu ditegaskan oleh HNW untuk terus digaungkan, dimunculkan, agar pelaksanaan konstitusi berjalan pada jalur yang benar, on the track. “Itu sebagai bentuk pengamalan prinsip Indonesia selain sebagai darul ‘ahdi juga darusysyahadah,” paparnya.
Karenanya, HNW mengingatkan agar IMM aktif mengedukasi rakyat sebagai pemilik kedaulatan, untuk mensukseskan proses Pemilu dan hasilnya, serta berikutnya menjadi saksi di TPS, agar terus bisa berkontribusi untuk kemajuan rakyat/umat, bangsa dan negara. Dengan demikian, pemilu dan demokrasi yang ada betul-betul terlaksana dalam koridor konstitusi.
“Untuk itu sangat penting bagi IMM aktif dalam mengedukasi Rakyat serta mengawal pelaksanaan Pemilu 2024, agar Pemilu yang sering disebut sebagai Pesta Demokrasi sebagaimana ketentuan konstitusi bisa terlaksana dengan benar-benar luber dan jurdil,” tambahnya.
Bila pemilu luber dan jurdil itu terlaksana, maka kedaulatan dan kemajuan rakyat bisa terwujud. “Pemilu yang luber dan jurdil bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik. Maka para Mahasiswa di IMM penting berada di garda terdepan bersama para generasi milenial
lainnya, berkontribusi aktif hadirkan Pemilu yang membawa kebaikan dan kemanfaatan bagi masadepan Rakyat dan NKRI,” tegasnya.
HNW menyebut generasi muda memiliki posisi yang strategis. Selain mampu berperan dengan keaktifan dan keintelektualannya, mereka merupakan mayoritas pemilih. Didorong agar generasi muda tidak menjadi golput saat pemilu. “Jangan juga termakan dengan isu sekularisme maupun ekstrimisme, sehingga aktivitas politiknya jauh dari nilai-nilai agama yang modera sebagaiamana dipahami oleh Muhammadiyah,” tegasnya.