JAKARTA - Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melebihi target di tengah fluktuasi harga komoditas. Realisasi PNBP hingga 31 Oktober 2023 sebesar Rp494,2 triliun atau setara 112,0% dari target.
"Angka PNBP ini tumbuh 3,7% dibandingkan tahun lalu, terutama didorong oleh peningkatan pendapatan SDA non-migas, Kekayaan Negara Dipisahkan (KND), dan BLU," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi November 2023 di Jakarta, Jumat (24/11/2023).
Pendapatan SDA non-migas tercatat mencapai Rp116,8 triliun atau 180,3% dari target, meningkat akibat penyesuaian tarif iuran produksi/royalti batubara.
Dia menyebut, pendapatan KND mencapai Rp74,1 triliun atau setara 150,9% dari target, yang disumbang setoran dividen BUMN perbankan dan nonperbankan.
Selanjutnya adalah pendapatan BLU sebesar Rp72 triliun yang setara 86,7% dari target naik utamanya disebabkan peningkatan pendapatan BLU non kelapa sawit.
"Sementara itu, pendapatan SDA Migas berhasil mencapai Rp97,8 triliun atau 74,6% dari target. Angka ini melambat disebabkan oleh menurunnya Indonesian Crude Price (ICP) dan lifting minyak bumi," sambung Sri.
Kemudian, PNBP Lainnya tercatat sebesar Rp133,4 triliun atau setara 117,8% dari target.
"Angka ini menurun disebabkan oleh penurunan pendapatan Penjualan Hasil Tambang (PHT) dan pendapatan minyak mentah (DMO)," pungkas Sri.