• News

Politisi Belanda anti-Islam Wilders Bersumpah akan Jadi PM Apapun Caranya

Yati Maulana | Senin, 27/11/2023 13:01 WIB
Politisi Belanda anti-Islam Wilders Bersumpah akan Jadi PM Apapun Caranya Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV, Geert Wilders usai pemilihan parlemen Belanda, di Den Haag, Belanda 23 November 2023. Foto: Reuters

AMSTERDAM - Politisi veteran anti-Islam Belanda Geert Wilders berjanji akan menjadi perdana menteri Belanda pada akhirnya, setelah pemilu di mana partainya memenangkan kursi terbanyak.

Dalam postingan panjang di X, sebelumnya Twitter, yang mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap partai-partai lain karena keengganan mereka untuk bekerja sama dengan Partai Kebebasan (PVV). Wilders mengatakan dia akan "terus memoderasi" posisinya jika perlu untuk mendapatkan kekuasaan.

“Hari ini, besok atau lusa, PVV akan menjadi bagian dari pemerintahan dan saya akan menjadi perdana menteri negara yang indah ini,” tulis Wilders.

Meskipun Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpin Wilders unggul jauh dari para pesaingnya dalam pemungutan suara pada 22 November mengenai platform anti-imigrasi, partainya diperkirakan hanya akan meraih 25% kursi di parlemen Belanda.

Artinya, dia harus bekerja sama dengan setidaknya dua partai moderat untuk membentuk pemerintahan.

Pada hari Jumat, Partai VVD yang konservatif yang dipimpin oleh Perdana Menteri sementara Mark Rutte, yang memiliki banyak pandangan yang sama dengan Wilders mengenai imigrasi, mengatakan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam kabinet bersamanya.

Namun pemimpin baru VVD, Dilan Yesilgoz, tidak menutup kemungkinan menawarkan dukungan luar kepada pemerintahan Wilders.

Pieter Omtzigt, yang memimpin Partai NSC yang berhaluan tengah dan juga dipandang sebagai mitra dalam pemerintahan Wilders, mengatakan kerja sama akan sulit karena posisi ekstrim yang disuarakan Wilders tampaknya melanggar perlindungan konstitusi Belanda terhadap kebebasan beragama.

Pembicaraan koalisi Belanda biasanya memakan waktu berbulan-bulan, dan sikap mengenai kesediaan partai-partai untuk bekerja sama dapat berubah seiring berjalannya waktu.

Jika Wilders tidak dapat membentuk pemerintahan, maka secara teori akan ada kemungkinan kombinasi lebih banyak kelompok sentris yang mengecualikan PVV, sementara pemilu baru akan menjadi pilihan terakhir.