JAKARTA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memandang perlu segera menetapkan alur pelayaran masuk Pelabuhan Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Pelabuhan ini secara geografis berbatasan langsung dengan laut Banda.
“Selain berfungsi sebagai pintu gerbang utama transportasi laut dalam menyuplai komoditas perdagangan antar daerah dan melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, bongkar muat barang dan mobilisasi penumpang, Pelabuhan Molawe juga memilik area konservasi yang harus dilindungi,” kata Kasubdit Penataan Alur dan Perlintasan, Capt. Andi Aswad saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Rencana Penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Molawe Provinsi Sulawesi Tenggara, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023).
Menurutnya, Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Molawe memiliki peran penting dalam melayani kebutuhan transportasi kapal dari Kabupaten Konawe Utara dari/ke berbagai tujuan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan alur-pelayaran yang tepat, aman, dan efisien.
”Adanya perencanaan yang cermat dan pengaturan alur pelayaran di Pelabuhan Molawe yang tepat, aman, dan efisien serta melindungi lingkungan maritim sangat diperlukan. Sehingga penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Molawe bukanlah sekadar tugas teknis dalam menentukan kedalaman yang ideal, tetapi juga merupakan langkah untuk meningkatkan keselematan pelayaran” kata Capt. Andi Aswad.