JAKARTA - Aktris yang blak-blakan Susan Sarandon telah menyampaikan permintaan maaf yang panjang lebar atas komentar kontroversialnya baru-baru ini sebagai tanggapan terhadap konflik Israel-Hamas pada rapat umum pro-Palestina bulan lalu.
Aktris pemenang Academy Award, yang menyampaikan permintaan maafnya di akun Instagram-nya, memulai pernyataannya: “Baru-baru ini, saya menghadiri rapat umum bersama berbagai kelompok aktivis yang berupaya menyoroti krisis kemanusiaan yang mendesak di Gaza dan menyerukan gencatan senjata. Saya tidak berencana untuk berbicara tetapi diundang untuk naik ke panggung dan menyampaikan beberapa patah kata.”
Pernyataan tersebut melanjutkan: “Bermaksud untuk mengomunikasikan keprihatinan saya terhadap meningkatnya kejahatan rasial, saya mengatakan bahwa warga Yahudi Amerika, sebagai target meningkatnya kebencian anti-Semit, `sering merasakan bagaimana rasanya menjadi Muslim di negara ini menjadi sasaran kekerasan,`” lanjut Susan Sarandon.
“Ungkapan ini merupakan kesalahan besar, karena menyiratkan bahwa sampai saat ini orang-orang Yahudi masih asing dengan penganiayaan, padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Seperti yang kita ketahui bersama, sejak penindasan dan genosida selama berabad-abad di Eropa hingga penembakan Pohon Kehidupan di Pittsburgh, PA, kaum Yahudi sudah lama akrab dengan diskriminasi dan kekerasan agama yang masih berlanjut hingga saat ini."
"Saya sangat menyesal meremehkan kenyataan ini dan menyakiti orang lain dengan komentar ini. Saya bermaksud menunjukkan solidaritas dalam perjuangan melawan segala bentuk kefanatikan, dan saya menyesal gagal melakukannya.”
Susan Sarandon mengakhiri sambutannya dengan mengatakan dia akan melanjutkan komitmennya terhadap “perdamaian, kebenaran, keadilan, dan kasih sayang untuk semua orang.”
“Saya berharap kita bisa bertemu dengan cinta dan kemauan untuk berdialog, terutama dengan pihak yang tidak kita setujui,” tutup pernyataan itu.
Susan Sarandon menghadiri rapat umum pro-Palestina pada tanggal 17 November di New York City di mana ia menuai kritik luas karena pidato publiknya yang mengatakan: “Ada banyak orang yang takut menjadi Yahudi saat ini, dan mulai merasakan apa yang mereka takuti. rasanya menjadi seorang Muslim di negara ini.”
Usai memberikan pernyataan pro-Palestina, aktris ini langsung dikeluarkan oleh agensinya, United Talent Agency. (*)