JAKARTA - Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp1.650 triliun.guna mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1-5,7 persen pada 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta, Kamis (7/12/2023), mengatakan pencapaian realisasi investasi Rp1.650 triliun pada 2024 bukan hal yang mudah di tengah situasi global saat ini. Karena itu, Presiden menekankan kepada setiap pihak untuk bekerja keras agar bisa menarik investasi sesuai target sehingga pertumbuhan ekonomi 2024 tercapai.
“Bukan hal yang gampang dalam situasi dunia yang sekarang ini, tidak mendukung. Tetapi saya meyakini kerja keras kita semuanya akan bisa menyelesaikan target investasi yang telah kita buat ini, Rp1.650 triliun,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan pengalaman di 2022 dan 2023 mengajarkan bahwa tanpa investasi, maka sulit untuk mencapai peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hal itu karena roda perekonomian Indonesia masih membutuhkan aliran modal untuk menstimulus perekonomian.
“Kita harus bersaing, kejar-kejaran dengan negara lain yang juga mengejar investasi.” ujar dia.
Jokowi meminta pelayanan kepada investor ditingkatkan. Kementerian Investasi/BKPM dan juga pemerintah daerah perlu segera menindaklanjuti semua permasalahan yang dihadapi investor.
“Kalau ada masalah segera selesaikan, mereka (investor) akan sangat merasa terbantu tanpa kita ‘memarketingi’ karena mereka akan berbicara dengan teman-teman mereka karena investor global itu bisa dihitung, pasti mereka akan berbicara, ‘wah kita berinvestasi di Indonesia’,” kata Presiden.
Ia mengatakan Kementerian Investasi/BKPM, semua kepala daerah, semua kepala dinas di daerah, dan semua Kepala Administrator Kawasan Ekonomi Khusus adalah ujung tombak dari pelayanan investasi.
“Saya minta terus perbaiki iklim investasi nasional, maupun daerah, dan tingkatkan realisasi investasi-nya,” ujar Jokowi.