JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mendorong perguruan tinggi untuk berinisiatif membangun program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri.
MBKM Mandiri merupakan kegiatan MBKM yang dijalankan secara mandiri dan berkelanjutan oleh perguruan tinggi, dengan menyertakan keterlibatan multipihak.
“Kampus-kampus kita dorong untuk bersama-sama membangun program-program Kampus Merdeka Mandiri,” kata Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemdikbudristek Nizam di sela acara Vokasifest X Festival Kampus Merdeka Tahun 2023, yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakara, Senin (11/12).
Nizar mengatakan, perguruan tinggi perlu membangun program MBKM Mandiri, karena itu akan lebih kontekstual, lebih dekat dengan masalah yang nyata ada di lingkungan kampus.
“Ini yang selalu saya sampaikan ke para rektor, kampus itu harus bisa menjadi mata air bagi masyarakat sekitarnya, daerahnya, bagi pembangunan di wilayahnya,” ujarnya.
Ia mencontohkan, perguruan tinggi dapat berkolaborasi dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN), Pemerintah Daerah untuk menggerakan mahasiswa mengatasi stunting.
“Itu kolaborasi kampus-kampus kita secara mandiri menggarap program-program untuk mitigasi stunting,” ujarnya.
Contoh lainnya, lanjut Nizam, perguruan tinggi juga bisa terjun langsung, seperti lewat KKN, untuk membantu mewujudkan kedaulatan pangan.
“Pangankan masalah serius kita. Itu kampus-kampus juga terjun dengan program-program MBKM. Kalau dulu KKN tuh hanya sebulan hingga dua bulan, ini full 4-5 bulan mendampingi petani dalam penggunaan pupuk organik, bagaimana memilih bibit pertanian yang bagus, mengatasi hama tidak dengan pestisida. Nah itu hasilnya luar biasa,” ujarnya.
Lebih lanjut Nizar mengatakan, pihaknya juga mendorong seluruh mitra pendidikan tinggi di daerah bergotong royong dengan kampus. Bersama-sama menyiapkan talenta, membangun inovasi untuk memajukan ekonomi di daerah.
“Sekarang hampir 2000-an kampus yang menyelenggarakan program MBKM secara mandiri, atau dua kali lipat dari MBKM pusat. Juga banyak yang berkolaborasi antar kampus, itu juga bagus. Jadi kita dorong LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) di daerah, agar kampus-kampus itu berkolaborasi, misalnya untuk pertukaran mahasiswa, untuk program-program dengan pemerintah daerah, KKN tematik. Jadi semua kita gerakan,” katanya.