• Kabar Desa

Mendes PDTT: Lampung Saksi Sejarah Transmigrasi Pertama di NKRI

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 13/12/2023 11:15 WIB
Mendes PDTT: Lampung Saksi Sejarah Transmigrasi Pertama di NKRI Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menghadiri sekaligus memberi sambutan dalam Pagelaran Wayang Kulit, pada Tasyakuran Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-73, di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Selasa (12/12/2023). (Foto: Humas Kemendes PDTT)

LAMPUNG TIMUR - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menilai Lampung sebagai tonggak awal pelaksanaan Transmigrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dari 155 keluarga transmigran asal Kedu Jawa Tengah, kini jumlah transmigran di Provinsi Lampung berkembang hingga mencapai 1,1 juta jiwa.

Para transmigran ini telah berhasil membentuk permukiman transmigrasi yang tersebar di 387 desa dan 97 kecamatan di berbagai pelosok lampung. Tidak hanya membangun pemukiman baru, Transmigran Lampung juga berhasil meningkatkan potensi ekonomi lokal dengan banyak berdirinya BUMDes dan BUMDes Bersama.

"Saya juga membuktikan sendiri, perubahan yang membuat kehidupan transmigran semakin baik, setelah berdiskusi dengan pengelola BUMDesa Punjul Buana, BUMDesa Mandiri Sejahtera, dan Bumdesma Madani Sejahtera," tegas menteri yang akrab disapa Gus Halim ini saat menghadiri sekaligus memberi sambutan dalam Pagelaran Wayang Kulit, pada Tasyakuran Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-73, di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Selasa (12/12/2023).

Karenanya, Gus Halim meminta BUMDes dan BUMDesma harus secara detail mempertimbangkan model bisnis dengan skala yang lebih luas dan rasional. Di samping itu, BUMDes Bersama juga harus didirikan dengan tetap berpijak pada kebutuhan dan potensi antar desa agar bisa melengkapi satu sama lain.

Semua itu, lanjut Gus Halim adalah hasil kerjasama yang sinergis antara Pemda, Pemerintah Desa, dan warga transmigran, telah menciptakan lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga Lampung.

Menurut Gus Halim, sinergi antar stakeholder merupakan kunci kesuksesan pelaksanaan program transmigrasi dalam membangun fondasi yang kuat bagi pembangunan berkelanjutan di wilayah Lampung.

"Saya mengapresiasi semangat dan dukungan Pemda, Pemerintah Desa, warga transmigran, yang tadi pagi hadir melaksanakan upacara Hari Transmigrasi Nasional ke 73," ujar Profesor Kehormatan asal UNESA Surabaya ini.

Pagelaran wayang kulit ini, kata Gus Halim, mengangkat Lakon Semar Bangun Deso, yang akan dibeberkan Dalang Ki Sigit Ariyanto dari Rembang.

Gus Halim berharap, lakon Semar Bangun Deso itu dapat menunjukkan perubahan kehidupan yang lebih baik, karena datang dari betara di kayangan, yang turun ke bumi, sehingga menjelma sebagai Semar, Punakawan pendamping rakyat desa, nan arif lagi bijaksana terhadap sesama.

"Ki Semar Membangun Desa, menyimbolkan perubahan yang baik, yang sesuai dengan kebutuhan rakyat desa, sehingga membawa kemakmuran bagi sesama," ujar Mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu.

Gus Halim Hadir didampingi istri, Lilik Umi Nashriyah, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, Bupati Lampung Timur, M. Dawam Rahardjo. Serta turut hadir pula para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian Desa PDTT.