WASHINGTON - Seorang hakim Amerika Serikat menghentikan kasus federal yang menuduh Donald Trump berupaya membatalkan hasil pemilu 2020 secara ilegal, sementara mantan presiden tersebut mengajukan banding dengan mengklaim bahwa ia kebal dari dakwaan tersebut.
Hakim Distrik AS Tanya Chutkan mengatakan permohonan banding Trump yang sedang berlangsung menghentikan sementara semua aktivitas yang akan membawa kasus ini ke pengadilan, yang saat ini dijadwalkan akan dimulai pada Maret 2024.
Trump mengajukan banding atas keputusan Chutkan awal bulan ini yang menolak tawaran Trump untuk membatalkan kasus tersebut berdasarkan argumen bahwa ia tidak dapat dituntut atas tindakan resmi yang diambilnya sebagai presiden.
“Ini adalah kemenangan besar bagi Presiden Trump dan supremasi hukum kita,” kata juru bicara Trump Steven Cheung dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa keputusan tersebut “menggagalkan” strategi terburu-buru untuk menilai strategi campur tangan dalam pemilihan presiden tahun 2024 oleh Penasihat Khusus Jack Smith.
Juru bicara Smith menolak berkomentar. Jaksa sebelumnya membantah tuduhan bias politik.
Baik Trump maupun Smith telah mengakui bahwa mantan presiden tersebut tidak dapat diadili selama proses bandingnya masih berlangsung. Namun Smith berusaha untuk menjaga beberapa aspek dari kasus ini tetap aktif, dengan alasan bahwa hakim masih dapat melakukan urusan praperadilan tertentu dalam kasus tersebut.
Chutkan memutuskan bahwa dia dapat menegakkan keputusannya di masa lalu, termasuk perintah pembungkaman yang membatasi pernyataan Trump tentang jaksa dan saksi, sementara kasus ini dihentikan sementara. Hakim mengatakan dia akan mempertimbangkan kembali apakah akan memindahkan tanggal persidangan setelah bandingnya diselesaikan.
Trump telah mengaku tidak bersalah atas empat tuduhan kejahatan yang menuduhnya berusaha menipu Amerika Serikat dan menghalangi Kongres melalui skema untuk membatalkan kekalahannya dari Presiden Joe Biden.
Permohonan Trump dipandang sebagai peluang terbaiknya untuk mencapai tujuannya yaitu menunda persidangan hingga setelah pemilu November 2024, di mana ia akan menjadi kandidat terdepan untuk menghadapi Joe Biden dari Partai Demokrat. Pengacaranya menuduh Smith berusaha membawa kasus ini ke pengadilan untuk merusak kampanye Trump.
Smith telah meminta Mahkamah Agung AS untuk mengabaikan pengadilan banding federal dan segera memutuskan klaim kekebalan tersebut, sebuah langkah yang tidak biasa yang dirancang untuk menghalangi upaya Trump untuk menghentikan kasus tersebut.