JAKARTA - Pelatih AC Milan Stefano Pioli tidak persoalkan anak asuhnya tersingkir dari Liga Champions Eropa meski menang di kandang Newcastle United 2-1.
Meraih tiga poin di kandang Newcastle membuat Rossoneri menyelesaikan babak penyisihan grup Liga Champions di peringkat ketiga klasemen akhir dengan delapan poin. Milan mengumpulkan jumlah poin yang sama dengan yang dimiliki Paris Saint-Germain, tetapi kalah dalam selisih gol.
Hasil ini membawa Milan turun ke Liga Europa dan akan memainkan babak 16 besar kompetisi nomor dua antarklub di Eropa itu melawan salah satu tim peringkat kedua dari babak penyisihan grup.
Pioli saat ini bakal terfokus bawa Rafael Leao Cs menjuarai Liga Europa.
“Ini berarti kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memenangkan Liga Europa," ucap Pioli, yang dinukil dari Football Italia, Kamis (14/12/2023).
Mengomentari Liga Champions musim ini, Pioli tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya setelah tersingkir dari kompetisi antarklub terakbar di benua biru tersebut, mengingat pada musim lalu ia berhasil mengantarkan timnya sampai babak semifinal.
“Ada banyak perasaan, tentu saja tersingkir dari Liga Champions adalah hal yang mengecewakan, terutama mengingat betapa bagusnya kami melakukannya musim lalu,” kata Pioli.
“Jelas, kami sekarang hanya bisa mencoba mengkonsolidasikan posisi ketiga di Serie A dan kemudian mencoba berbuat lebih banyak. Tujuan minimum kami adalah lolos ke Liga Champions lagi, setidaknya itulah yang bisa kami capai," tambahnya.
Meski demikian, pelatih asal Italia itu cukup bersyukur karena timnya masih berlaga di kompetisi Eropa, Liga Europa.
Selain itu, ia juga senang akhirnya mengakhiri catatan buruk Milan yang sudah lama tidak pernah menang di daratan Inggris melawan klub Negeri Tiga Singa itu. Kemenangan terakhir Milan di Inggris adalah saat mengalahkan Manchester United 1-0 pada 2005.