NEW DELHI - Sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Iran menghantam sebuah kapal tanker kimia di Samudera Hindia pada Sabtu pagi, kata Departemen Pertahanan AS.
Kapal motor CHEM PLUTO, sebuah kapal tanker kimia berbendera Liberia, milik Jepang, dan dioperasikan Belanda, dihantam sekitar pukul 10 pagi waktu setempat (6 pagi GMT) hari ini di Samudera Hindia, 200 mil laut dari pantai India, oleh serangan drone satu arah yang ditembakkan dari Iran,” kata juru bicara Pentagon kepada Reuters.
Insiden ini menyoroti meningkatnya ketegangan regional dan risiko baru terhadap jalur pelayaran setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Pemerintah Iran, serta pasukan militan sekutunya di Yaman, secara terbuka mengkritik operasi militer pemerintah Israel di Gaza. Ribuan warga Palestina telah terbunuh dalam konflik yang sedang berlangsung, menurut pemantau bantuan.
Pernyataan Pentagon mengatakan ini adalah “serangan Iran ketujuh terhadap pelayaran komersial sejak tahun 2021.”
Tidak ada korban jiwa akibat penyerangan tersebut dan kebakaran singkat di kapal tanker tersebut berhasil dipadamkan. Peristiwa itu terjadi hanya 200 mil laut dari pantai India.
Juru bicara delegasi Iran di PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Seorang pejabat Angkatan Laut India mengatakan kepada Reuters bahwa mereka menanggapi permintaan bantuan pada Sabtu pagi.
“Keselamatan awak dan kapal telah dipastikan. Angkatan Laut juga telah mengirimkan kapal perang untuk tiba di daerah tersebut dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan,” kata pejabat tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk membahas insiden tersebut.
Kantor berita India ANI, di mana Reuters memiliki saham minoritas, mengidentifikasi kapal tanker tersebut sebagai MV Chem Pluto yang membawa minyak mentah dari Arab Saudi. Mengutip sumber pertahanan India, ANI mengatakan kapal tanker itu membawa sekitar 20 orang India.
Pelacak Reuters menunjukkan kapal itu menuju Pelabuhan Mangalore di selatan India.
Serangan terhadap kapal tersebut menyusul serangan drone dan rudal di Laut Merah oleh kelompok Houthi yang didukung Iran, yang mengatakan mereka mendukung warga Palestina yang dikepung oleh Israel di Jalur Gaza, pada pelayaran komersial, memaksa pengirim barang untuk mengubah arah dan mengambil rute yang lebih panjang di sekitar Laut Merah, ujung selatan Afrika.