• News

Aktivis 98: Anies Bikin Kampanye Pemilu Tak Sekadar Joget-joget

Aliyudin Sofyan | Selasa, 26/12/2023 12:35 WIB
Aktivis 98: Anies Bikin Kampanye Pemilu Tak Sekadar Joget-joget Juru Bicara Kedeputian Disabilitas Timnas AMIN Agung Nugroho. Foto: dok. katakini

JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dinilai membawa perubahan pola kampanye Pemilu 2024 menjadi lebih substantif yang menawarkan ide dan gagasan, tidak hanya pamer baliho, bagi-bagi sembako, dan joget-joget.

Demikian disampaikan Juru Bicara Kedeputian Disabilitas Timnas AMIN Agung Nugroho di Jakarta, Selasa (26/12/2023).

“Saat ini pola kampanye pemilu tergantikan dengan penyampaian ide, gagasan, dan visi misi yang disampaikan dari diskusi ke diskusi baik ke masyarakat petani, buruh nelayan, kaum miskin perkotaan, bahkan sampai ke milenial,” kata Agung, aktivis 1998 ini.

Menurut Agung, perubahan pola kampanye ini jujur harus diakui adalah pengaruh dari seorang Anies Baswedan yang jauh-jauh hari sebelum dimulainya tahapan pemilu sudah mewacanakan kampanye pemilu dengan beradu ide, gagasan, dan pemikiran tentang pembangunan Indonesia ke depan melalui diskusi membedah visi misi.

“Buat Anies Baswedan pembangunan itu dimulai dengan gagasan dan narasi. Kerja merupakan bagian akhir dari gagasan dan narasi tersebut,” ujarnya.

Agung mengatakan, kampanye pemilu adalah kegiatan untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program atau citra diri peserta pemilu. Kampanye pemilu merupakan wujud dari pendidikan politik masyarakat yang dilaksanakan secara bertanggung jawab yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu, ini tertuang dalam pasal 5 PKPU 15 Tahun 2023.

“Selama penyelenggaraan pemilu di negeri ini, kampanye pemilu justru kehilangan subtansinya. Dimana sering kali kampanye oleh peserta pemilu hanya sebatas mengumpulkan massa untuk menikmati hiburan musik semata tanpa ada penjabaran, penjelasan, dan sosialisasi visi misi peserta pemilu,” kata Presidium Perhimpunan Aktivis 1998 (PA 98) ini.

Termasuk juga dalam kampanye pilpres, lanjut Agung, yang disosialisasikan hanya figur pasangan capres dan cawapres lalu disusul bagi-bagi sembako dan ditutup dengan acara hiburan musik.

Menurut Agung, kampanye pemilu 2024 memiliki perbedaan tersendiri, dimana baik kampanye partai, caleg dan kampanye pilpres 2024 sangat minim panggung-panggung hiburan.

“Pengaruh Anies Baswedan yang mampu merubah pola kampanye dari yang masih mengandalkan hiburan baik musik atau joget-joget menjadi pola kampanye yang berbentuk diskusi adalah poin penting untuk menaikan kualitas pemilu di Indonesia sekaligus menaikan indeks demokrasi,” imbuhnya.

Fenomena perubahan pola kampanye ke dalam bentuk diskusi, kata Agung, membuat pola kampanye hiburan baik musik maupun joget-joget sudah sangat tidak diminati rakyat pemilih. Terbukti debat pilpres 2024 adalah acara debat yang paling banyak ditonton sepanjang KPU mengadakan acara debat pilpres.

Fenomena baru ini juga semakin menunjukan mereka yang tidak ada Ide dan gagasan hanya bisa menampilkan pameran spanduk, baliho, hiburan musik dan joget-joget.

“Karena memang jika memiliki ide, gagasan, dan rencana untuk memimpin Indonesia ke depan maka tidak perlu banyak berjoget,” kata Agung.