JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat kebakaran di pabrik peleburan nikel di Indonesia meningkat menjadi 18 orang pada Selasa dari 13 orang pada Minggu, kata polisi setempat. Sementara operasi di pabrik peleburan tersebut masih ditangguhkan sementara pihak berwenang menyelidiki penyebab insiden tersebut.
Kebakaran terjadi pada Minggu dini hari di tungku peleburan nikel di pulau Sulawesi milik Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), salah satu unit Tsingshan Holding Group China.
Indonesia, produsen nikel terbesar di dunia, telah melarang ekspor bijih nikel yang belum diolah sambil mempromosikan investasi besar dalam peleburan dan pengolahan, namun beberapa kecelakaan fatal telah menimpa sektor ini dalam beberapa tahun terakhir.
Presiden Joko Widodo, meskipun mengidentifikasi pengolahan nikel sebagai prioritas pembangunan ekonomi, telah menyerukan peningkatan keselamatan dan peningkatan pemantauan standar lingkungan.
Juru bicara kepolisian Sulawesi Tengah Djoko Wienartono mengatakan pada hari Selasa bahwa para korban termasuk delapan pekerja asing, dan polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan empat warga Tiongkok termasuk di antara 13 orang yang dikonfirmasi tewas.
Juru bicara Indonesia Morowali Industrial Park tempat pabrik tersebut berada, Dedy Kurniawan, mengatakan pada hari Selasa bahwa operasi akan tetap dihentikan selama penyelidikan.