JAKARTA - Serangan udara Israel di kota perbatasan selatan Lebanon telah menewaskan tiga orang.
Pemboman pada Selasa malam (26/12/2023) menargetkan sebuah rumah di kota Bint Jbeil, menewaskan seorang pejuang Hizbullah dan dua kerabatnya, menurut kelompok bersenjata Lebanon yang memiliki hubungan dengan Iran.
Serangan tersebut menyusul serangkaian serangan Hizbullah terhadap pos-pos Israel di dekat perbatasan.
Daerah perbatasan antara Lebanon dan Israel telah mengalami peningkatan baku tembak sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) pada hari Rabu mengidentifikasi mereka yang terbunuh sebagai Ali Bazzi, saudara laki-lakinya Ibrahim dan saudara ipar perempuan Shourouk Hammoud.
“Pesawat-pesawat tempur musuh menyerbu, sebelum tengah malam (22:00 GMT), sebuah rumah … di pusat kota Bint Jbeil”, sekitar 2 km (1,2 mil) dari perbatasan, menewaskan tiga orang dan melukai anggota keluarga lainnya, kata NNA.
Seorang kerabat mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Ibrahim Bazzi adalah warga negara Australia yang datang berkunjung sekitar seminggu yang lalu.
Hizbullah mengumumkan bahwa Ali Bazzi adalah salah satu pejuangnya.
Meningkatnya kekerasan baru-baru ini antara Israel dan Hizbullah sebagian besar hanya terjadi di wilayah perbatasan, meskipun Israel telah melakukan serangan udara terbatas lebih dalam ke wilayah Lebanon.
“Ini adalah pertama kalinya Bint Jbeil diserang sejak tahun 2006,” lapor Ali Hashem dari Al Jazeera dari kota tersebut.
“Tetapi tujuh kota lain di selatan Lebanon setiap hari diserang oleh pesawat tempur Israel. Itu adalah zona perang.”
Israel telah mendorong Hizbullah untuk mundur ke utara Sungai Litani, yang terletak sekitar 30 km (20 mil) utara perbatasan.
Pada hari Selasa, militer Israel mengatakan sebuah rudal antitank yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata yang didukung Iran melukai sembilan tentara ketika mereka pergi untuk membantu seorang warga sipil yang terluka dalam serangan sebelumnya.
Pada hari Rabu, radio dan media tentara Israel melaporkan bahwa 18 rudal telah ditembakkan ke timur laut Israel dari perbatasan Lebanon.
Militer Israel menembak jatuh delapan rudal yang menuju ke arah kibbutz Rosh Hanikra ketika sirene berbunyi di daerah tersebut. Serangan itu tidak menyebabkan cedera atau kerusakan, kata laporan itu.
Sejak permusuhan dimulai, lebih dari 150 orang telah terbunuh di pihak Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah, tetapi juga lebih dari selusin warga sipil, tiga di antaranya adalah jurnalis.
Di pihak Israel, setidaknya empat warga sipil dan sembilan tentara telah tewas sejak 7 Oktober, menurut angka dari militer. (*)