JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Timnas Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Indra Charismiadji (AMIN) ditangkap Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur pada Rabu (27/12).
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni.
"Benar," kata Sahroni kepada wartawan.
Kabar penangkapan Indra belum diketahui pasti apa penyebabnya.
Berikut adalah profil Caleg DPR RI untuk dapil Jateng 1 ini dilansir dari laman resminya indracharismiadji.com.
Indra Charismiadji lahir di Bandung pada 9 Maret 1976. Ia lahir dari keluarga pendidik.
Indra menyebut jiwa raganya mencintai dunia pendidikan dan hal itu menjadi salah satu alasan kuat mengapa akhirnya terjun total di dunia pendidikan.
“Memang sejak dari kecil, passion saya ada di dunia pendidikan. Jadi, walaupun saya berlatar belakang pendidikan dari bidang yang berbeda namun rasa cinta terhadap bidang pendidikan bagaikan magnet yang menarik diri saya untuk selalu berkiprah dalam bidang edukasi,” kata Indra dikutip dari laman resminya.
Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) ini menyebut, dirinya terus berinovasi untuk melahirkan sesuatu yang bermanfaat guna memajukan dunia pendidikan.
Indra menyelesaikan studi dari the University of Toledo, negara bagian Ohio, Amerika Serikat, dengan gelar ganda di bidang keuangan dan pemasaran untuk jenjang strata satu. Dia melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Dana University, Ottawa Lake, negara bagian Michigan, Amerika Serikat.
Ia juga pernah bekerja di beberapa perusahaan tingkat dunia di Amerika Serikat seperti Merril Lynch, Omnicare, dan Dana Corporation, pada 2002, Indra memutuskan kembali ke tanah air. Dia lantas berperan aktif dalam mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia.
Puas dengan pengalaman tersebut, Indra memutuskan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan karirnya. Meski mendapat cemooh dari rekan sejawatnya di Amerika, Indra tetap memutuskan untuk kembali ke Tanah Air.
“Kalau bukan orang Indonesia sendiri yang memperbaiki, lalu siapa lagi?” kata pria yang hobi membaca buku ini.
Kiprahnya di Indonesia dimulai dengan memperkenalkan CALL (Computer-Assisted Language Learning) atau pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer untuk pertama kalinya di berbagai lembaga pendidikan.
Setelah sukses mengimplementasikan CALL di ribuan institusi pendidikan, kepakaran Indra Charismiadji dalam bidang teknologi pendidikan dan pembelajaran abad 21 semakin sering dicari untuk dimintai pandangan dan pendapatnya baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan pendidikan, sekolah, dan korporasi yang bergerak dibidang pendidikan.
Indra Charismiadji lebih dikenal seorang pemerhati dan praktisi pendidikan dengan spesialisasi di Pembelajaran Abad 21 atau Edukasi 4.0 muda yang sangat kritis dan berani dalam menyampaikan pendapat dan berbagai pemikirannya.
Wajah, suara dan pemikiran Indra kerap kali muncul di layar televisi nasional, televisi lokal, radio, media cetak, serta media elektronik membahas tentang isu dan kebijakan pendidikan.
Sepak terjangnya dalam membangun pendidikan Indonesia membuahkan penghargaan “Anugerah Pendidikan Indonesia” dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) pada 2018.
Pada 2019, Indra mengambil sebuah langkah yang besar dalam karirnya untuk beralih dari korporasi yang berorientasi pada laba menjadi pimpinan sebuah organisasi nirlaba dalam bidang pendidikan yakni Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) sebagai Direktur Eksekutif.