LOS ANGELES - Pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir lalu lintas pagi hari pada Rabu, 27 Desember 2023 waktu setempat di sekitar Bandara Internasional Los Angeles dan Bandara Internasional John F. Kennedy di New York. Unjuk rasa di dua bandara tersibuk di negara itu dilakukan demonstran dari pantai ke pantai yang berakhir dengan puluhan penangkapan.
Tiga puluh enam orang ditahan di LAX, di mana para demonstran menjadi sulit diatur, kata Departemen Kepolisian Los Angeles.
“Para pengunjuk rasa melemparkan seorang petugas polisi ke tanah, menggunakan puing-puing konstruksi, rambu-rambu jalan, ranting-ranting pohon dan balok-balok beton untuk menghalangi jalan menuju bandara sambil menyerang orang-orang yang tidak terlibat di dalam kendaraan mereka,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Sebagian besar dari mereka yang ditahan didakwa atas tuduhan kerusuhan dan setidaknya satu orang ditangkap karena menyerang petugas polisi, menurut pernyataan itu.
Polisi bandara mengatakan pintu masuk ke kompleks tersebut dibuka kembali dalam waktu sekitar 45 menit dan “tidak ada dampak terhadap perkelahian,” lapor Los Angeles City News Service.
Di seluruh negeri, Departemen Kepolisian Otoritas Pelabuhan New York mengatakan 26 orang ditangkap karena perilaku tidak tertib dan menghalangi lalu lintas kendaraan selama protes di sepanjang Jalan Tol Van Wyck di dalam Bandara JFK di Queens.
Selama gangguan tersebut, Otoritas Pelabuhan mengirimkan dua bus bandara yang menawarkan tumpangan kepada para pelancong yang terjebak dalam kemacetan lalu lintas untuk membantu mereka mencapai bandara dengan aman, kata badan tersebut.
Jalan raya dibuka kembali setelah sekitar 20 menit, kata polisi.
Liputan berita lokal mengenai kedua protes tersebut menunjukkan para demonstran membawa spanduk dengan pesan-pesan seperti "bebaskan Palestina" dan "divestasi dari genosida," yang menentang aksi militer Israel di Jalur Gaza selama 11 minggu terakhir.
Protes ini terjadi ketika badan kesehatan PBB melaporkan ribuan orang berusaha melarikan diri dari pertempuran yang terjadi di wilayah pesisir Palestina sejak kelompok militan Hamas yang didukung Iran menyerang Israel dari Gaza pada 7 Oktober.
Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan mendadak lintas batas tersebut, yang menandai hari paling mematikan dalam sejarah Israel.
Serangan balik Israel yang berkelanjutan terhadap Gaza melalui udara, darat dan laut telah menewaskan sedikitnya 21.000 orang dan melukai lebih dari 55.000 lainnya, menurut kementerian kesehatan Gaza. Hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza telah diusir dari rumah mereka.