JAKARTA - Ketua Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Ari Yusuf Amir, menekankan pentingnya netralitas dan profesionalitas penyelenggara Pilpres 2024 maupun aparatur negara.
Pasalnya, menurut Ari, Pilpres 2024 masih dibayangi banyak persoalan yang menjadi pertaruhan bagi integritas dan legitimasi dari pemimpin yang kelak dilahirkan.
"Semua pihak mesti memposisikan Pemilu 2024 sebagai pijakan untuk membuat perubahan di tengah menurunnya Indeks Demokrasi dan Indeks Negara Hukum. Bahkan Indeks Persepsi Korupsi kita mengalami penurunan empat poin, terburuk sepanjang reformasi," ujar Ari di Markas Pemenangan Timnas Amin, Jakarta, Kamis (28/12/23).
Untuk menjaga integritas Pilpres, Ari menegaskan pihaknya menuntut kepada para penyelenggara pemilu, yaitu KPU, Bawaslu, dan DKPP, untuk melaksanakan tugas secara netral, imparsial, dan profesional demi terwujudnya pemilihan umum yang berintegritas.
Selain itu, ia juga meminta kepada DPR untuk memperkuat peran pengawasan terhadap penyelenggara pemilu agar dapat bekerja lebih profesional.
"Kami juga menuntut kepada aparatur negara untuk menjaga netralitas dalam penyelenggaraan pemilu, serta meninggalkan praktik-praktik politik intimidatif dan tidak etis," ujarnya.
Ari juga mengajak seluruh masyarakt Indonesia untuk bersama-sama mengawal proses pemilu agar berjalan jujur, adil, dan berintegritas.
Pada kesempatan yang sama, Kapten Timnas Amin Muhammad Syaugi mengatakan pihaknya menaruh perhatian besar agar Pilpres 2024 berjalan fair dan tidak dicederai oleh berbagai laku kecurangan yang mengancam integritas pilpres. "Di sinilah letak pentingnya Tim Hukum Nasional AMIN yang dipimpin Ari Yusuf Amir,” ujarnya.
Menurut Syaugi, pekerjaan THN Amin tidak mudah dan bahkan menghadapi banyak tantangan besar dalam mengawal Pilpres 2024. Bukan hanya menghadapi maraknya kecurangan dan intimidasi, tetapi juga potensi sikap tidak profesional aparatur penyelenggara pemilu dan bahkan pemerintah di masing-masing tingkatan serta aparat penegak hukum.
arena itu, lanjut Syaugi, Timnas Amin menyerukan semua pihak untuk menggalakan pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat dalam mengawal proses pemilu. Pengawasan ini tidak hanya penting untuk mencegah kecurangan, tetapi juga untuk memastikan bahwa hak-hak politik setiap individu dihormati dan dilindungi.
"Kami percaya bahwa dengan bersama-sama, kita bisa menjaga nilai-nilai demokrasi yang telah kita perjuangkan bersama," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat THN Amin Hamdan Zoelva mengungkapkan adanya kecemasan serius mengenai berbagai indikasi kecurangan yang tercium dalam Pemilu dan Pilpres 2024.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini meminta jangan ada intervensi kekuasaan dalam penyelenggaraan Pilpres yang ditujukan untuk memenangkan paslon tertentu. Jika itu dilakukan, maka keutuhan bangsa menjadi terancam dan potensi konflik di tengah masyarakat bisa terjadi.