Kinerja Makin Meningkat di 2023, AirNav Indonesia Optimistis Sambut 2024

Aliyudin Sofyan | Kamis, 28/12/2023 16:12 WIB
Kinerja Makin Meningkat di 2023, AirNav Indonesia Optimistis Sambut 2024 Direktur Utama Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia Polana B Pramesti. Foto: dok. katakini

BOGOR –  Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia, berhasil mencapai kinerja yang baik di tahun 2023.

“Alhamdullilah, berkat sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder penerbangan, AirNav Indonesia dapat melalui tahun 2023 dengan baik, traffic penerbangan sudah berangsur kembali normal, On-Time Performance (OTP) meningkat, keteraturan dan keselamatan penerbangan dapat dijaga dengan baik,” kata Direktur Utama Airnav Indonesia Polana B. Pramesti di Sentul, Bogor Jawa Barat, Kamis (28/12/2023).

Polana mengatakan, jumlah traffic penerbangan yang dilayani di wilayah udara Indonesia hingga Desember 2023 sebanyak lebih dari 1,8 juta penerbangan, meningkat 17% dibandingkan tahun 2022 yaitu 1,5 juta penerbangan.

Di tahun 2023, AirNav melayani lebih dari 5.000 penerbangan per harinya, dimana 80% adalah penerbangan domestik, 12% penerbangan internasional, dan sisanya 8% adalah penerbangan lintas-udara (tidak mendarat di Indonesia).

“Jumlah traffic sudah mendekati kondisi normal sebelum terjadinya pandemi covid-19 di awal tahun 2020”, kata Polana.

Sedangkan kinerja pelayanan operasional AirNav Indonesia terealisasi dengan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat ketepatan waktu (On-Time Performance) untuk keberangkatan dan kedatangan pesawat mencapai 99,8%, melebihin target tahun 2023 yaitu 95%.

Di sisi kinerja keselamatan penerbangan, AirNav juga berhasil menekan angka kejadian keselamatan penerbangan di bawah 1%, dimana faktor environment dan cuaca mendominasi sebesar 67%. Tingkat kesiapan dan kinerja fasilitas komunikasi, navigasi, surveillance dan automasi juga dapat dipertahankan di atas 99%, sehingga dapat menunjang kegiatan operasional dengan baik.

Polana menjelaskan, peningkatan jumlah penerbangan, serta barbagai aspek positif lainnya yang telah diupayakan secara korporasi, berdampak signifikan terhadap tigkat kesehatan perusahaan. Pada akhir tahun 2023 ini AirNav mendapat skor 95,5 atau digolongkan sebagai Sehat ‘AAA’.

"AirNav juga berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi para pengguna jasa navigasi penerbangan, dengan berbagai inovasi dalam hal aplikasi dan prosedur yang dapat meningkatkan keselamatan, keteraturan dan efisiensi penerbangan di Indonesia,” katanya.

Dengan inovasi seperti program User Preffered Route (UPR) atau “Tol Udara” dan program Performance Based Navigation (PBN), memungkinkan para maskapai untuk memilih rute penerbangan yang paling efisien dan menghemat bahan bakar, hal ini juga berdampak positif untuk mengurangi emisi gas karbon.

“Program UPR atau Tol Udara bahkan mendapat apresiasi dari dunia penerbangan internasional, dimana pada bulan Oktober 2023 lalu, AirNav diminta untuk ikut serta mengembangkan program UPR untuk rute-rute internasional, dan menandatangani kerjasama MoU dengan 8 operator navigasi penerbangan di negara Asia Pasifik seperti Singapura, Thailand, Phillipines, Jepang, China, Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat,” ujarnya.

Polana juga menjelaskan bahwa AirNav mendapatkan apresiasi dari Pemerintah dan Internasional terkait pelayanan lalu lintas penerbangan yang aman dan lancar pada saat perhelatan internasional seperti KTT ASEAN di Labuan Bajo dan Jakarta, F1H2O Powerboat di Balige Sumatera Utara, dan Moto GP di Mandalika Lombok.

“Berbagai upaya kami lakukan seperti penambahan personil dan jam operasional, pelatihan situasi gawat darurat, pengaturan slot penerbangan, reservasi ruang udara, kesiapan fasilitas pendukung, penyiapan parking stand di bandara penunjang, penerbitan NOTAM dan ASHTAM, dan lainnya, untuk mendukung kesuksesan berbagai perhelatan tersebut, mengantarkan para delegasi dengan aman, dengan tetap menjaga keteraturan penerbangan reguler, sehingga dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional," katanya.

Di tahun 2023, AirNav juga berperan aktif untuk memberikan layanan navigasi penerbangan di beberapa Bandara Baru seperti Ibu Kota Negara (IKN), Nabire Baru, Kediri, Singkawang, Mentawai, Poto Tano, dan Tanjung Bara. Selain itu, AirNav juga turut mensukseskan peralihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara BIJB Kertajati.

“Hal manis lainnya, ditutup dengan kami mampu mempertahankan predikat INFORMATIF pada sektor layanan informasi publik, yang diberikan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) dan disaksikan langsung oleh Wakil Presiden RI Bapak Ma’ruf Amin, sebagai bukti bahwa kami mendukung keterbukaan informasi melalui edukasi di berbagai platform website dan media sosial perusahaan serta menjawab pertanyaan masyarakat mengenai perusahaan,” lanjut Polana.

Optimistis
Seiring dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia yang tercermin dari meningkatnya jumlah penerbangan, AirNav Indonesia optimis dan telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna menyosong tahun 2024. Dengan tema “Focus on Vision” yaitu menjadikan AirNav sebagai penyedia layanan navigasi penerbangan yang bertaraf internasional.

Berbagai program inovasi telah disiapkan antara lain, implementasi Cross Boundary UPR atau Tol Udara Lintas Negara, optimalisasi pergerakan traffic di bandara Soekarno-Hatta, peningkatan pelayanan di ruang udara Jayapura, aplikasi manajemen resiko berbasis IT, pengaturan jadwal dinas personel operasi berbasis FRMS dengan menghitung tingkat fatigue/lelah, pengembangan AirNav Training Center, dan peningkatan Customer Service Index serta Customer Satisfaction Index. 

“Langkah dan strategi 2024 sudah kita siapkan dan telah disetujui Pemilik Modal yaitu Kementerian BUMN, tugas AirNav Indonesia adalah menjalani setiap rencana strategis yang sudah kami susun, fokus utama tetap memberikan keselamatan pelayanan lalu lintas penerbangan yang aman, lancar serta efisien dengan program program penguatan operasional, SDM dan memanfaatkan kemajuan teknologi, Insya allah AirNav Indonesia sudah siap untuk itu,” tutup Polana.