WASHINGTON - Amerika Serikat akan menyediakan senjata dan peralatan senilai hingga $250 juta atau sekitar Rp 3,8 riliun ke Ukraina. Ini adalah paket bantuan terakhir tahun ini untuk membantu Kyiv dalam perangnya dengan Rusia, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Presiden Joe Biden telah meminta Kongres untuk memberikan bantuan lagi sebesar $61 miliar ke Ukraina, tetapi Partai Republik menolak menyetujui bantuan tersebut tanpa kesepakatan dengan Partai Demokrat untuk memperketat keamanan di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Gedung Putih telah memperingatkan bahwa tanpa alokasi tambahan, bantuan AS akan habis pada akhir tahun ini untuk perjuangan Ukraina merebut kembali wilayah yang diduduki pasukan Rusia sejak mereka menginvasi pada Februari 2022.

“Sepanjang tahun ini, AS telah memberikan 34 paket bantuan militer senilai lebih dari $24 miliar. Kami akan selalu berterima kasih atas semua dukungan ini,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada hari Kamis di platform media sosial X.

Blinken mengatakan paket bantuan terbaru tersebut mencakup amunisi pertahanan udara, amunisi tambahan untuk sistem roket artileri mobilitas tinggi, amunisi artileri, amunisi anti-lapis baja, dan lebih dari 15 juta butir amunisi.

Zelenskiy mengatakan dana tersebut akan memenuhi kebutuhan Ukraina yang paling mendesak.

Kongres telah menyetujui dana lebih dari $110 miliar untuk Ukraina sejak invasi Rusia, namun belum menyetujui dana apa pun sejak Partai Republik mengambil kendali Dewan Perwakilan Rakyat dari Demokrat pada Januari 2023.