Anggota Desak DK PBB Atasi Serangan Udara Besar-besaran Rusia di Ukraina

Yati Maulana | Sabtu, 30/12/2023 16:10 WIB
Anggota Desak DK PBB Atasi Serangan Udara Besar-besaran Rusia di Ukraina Orang-orang memeriksa mobil yang hancur akibat serangan rudal dan drone Rusia, di Kyiv, Ukraina 29 Desember 2023. Foto: Reuters

PBB - Rusia menuai kritik tajam di Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat karena meluncurkan serangan rudal dan pesawat tak berawak besar-besaran terhadap Ukraina, setelah Kyiv dan para pendukungnya menyerukan pertemuan mendesak dari 15 anggota badan tersebut untuk mengatasi serangan tersebut.

Serangan Rusia di Ukraina pada hari Jumat menewaskan 31 warga sipil dan melukai lebih dari 160 lainnya dalam serangan udara terbesar sejak dimulainya perang pada Februari 2022, menurut para pejabat. Polandia mengatakan sebuah rudal Rusia tampaknya telah terbang ke wilayah udaranya sebelum kembali ke wilayah lagi.

"Tragisnya, tahun 2023 berakhir sebagaimana awal mulanya – dengan kekerasan yang menghancurkan terhadap rakyat Ukraina," kata Asisten Sekretaris Jenderal PBB Khaled Khiari setelah memberi pengarahan kepada dewan mengenai serangan tersebut.

“Sekali lagi, warga Ukraina terpaksa menghabiskan liburan mereka untuk mencari perlindungan, membersihkan puing-puing, dan menguburkan korban tewas, di tengah suhu yang sangat dingin,” tambahnya.

Sebagian besar anggota dewan, termasuk Amerika Serikat, Perancis dan Inggris, mengutuk serangan terhadap Ukraina.

“Daripada perdamaian, (Presiden Rusia Vladimir) Putin memilih untuk menandai musim liburan ini dan menyambut Tahun Baru dengan serangan drone dan rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap negara anggota PBB lainnya,” kata Menteri-Konselor AS John Kelley.

Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, Geng Shuang, tidak mengutuk serangan tersebut dan menyerukan “solusi politik” terhadap perang di Ukraina.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengatakan dalam tanggapan panjangnya bahwa Rusia melancarkan serangan hanya terhadap infrastruktur militer di Ukraina dan bahwa sistem pertahanan udara Ukraina bertanggung jawab atas jatuhnya korban sipil.

Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward menjawab bahwa tindakan Rusia adalah satu-satunya penyebab tragedi di Ukraina.

“Sisanya adalah aliran kebohongan dan disinformasi,” kata Woodward mengenai pernyataan Nebenzya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina, kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

“Serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil melanggar hukum kemanusiaan internasional, tidak dapat diterima dan harus segera diakhiri,” kata Dujarric.