SUMEDANG, Jurnas.com - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Asy Syifa, Sumedang, Jawa Barat, Abuya Muhyidin menegaskan bahwa Pasangan Calon (Paslon) Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres), Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN adalah harapan para ulama dan bangsa.
“Alhamdulillah Abuya tentunya merasa bahagia ada pasangan semodel (seperti) pak Anies dan Gus Muhaimin yang tentunya ini sangat bahagia dan menjadi harapan. Harapan para ulama, harapan umat Islam dan harapan bangsa ini,” kata Abuya Muhyidin saat menerima silaturahim Cawapres Gus Imin di ponpesnya, Sumedang, Rabu, (3/1/2024).
“Semoga apa yang diharapkan dari dua sosok ini diwujudkan oleh Allah Swt. Abuya dan jajaran para ulama akan terus ikut insyaallah mendoakan dan juga mengawal, insyaallah,” sambungnya.
Sementara itu, Cawapres dari Koalisi Perubahan, Gus Imin bersyukur bisa sowan kepada Abuya yang pernah bertemu di Madinah, Arab Saudi saat safari rohani atau umroh beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah hari ini saya bisa sowan Abuya Muhyiddin beserta seluruh santri-santri, di Pesantren inilah jamaah, para santri juga para peserta kajian-kajian keislaman dilakukan terus menerus dan beliau telah berhasil mendidik para murid-muridnya baik yang santri maupun yang di luar,” kata Gus Imin.
Gus Imin takjub dengan pondok pesantren yang dipimpin Abuya Muhyidin tersebut. Pasalnya di Ponpes itu tidak hanya mengajarkan kepada para santri, melainkan ad akelas khusus untuk para pejabat termasuk para kepala desa.
“Bahkan disini ada kelas khusus para Kepala Desa, khusus para pejabat, hanya tiga hari dua malam. Dikuatkan imannya, dikuatkan ilmunya, dikuatkan spiritualnya sehingga menjadi pejabat yang bersih, pejabat yang baik, pejabat yang bertanggung jawab,” ucapnya.
Dalam silarutahimnya itu, Gus Imin berharap mendapatkan doa restu, bimbingan dari Abuya Muhyidin, para santri hingga tokoh Sumedang agar diberikan kelancaran menghadapi Pilpres 2024 ini.
“Saya ke sini pertama memohon doa, semoga perjuangan saya dimudahkan, diselamatkan, dimenangkan oleh Allah Swt. Kedua, mohon restu, dukungan, bimbingan, masukan. Setiap saat kami pasti membutuhkan bimbingan terutama dalam merawat perjuangan sekaligus merawat amanah yang diberikan dan tentu kalau menang kami sudah punya cita-cita yang insyaallah menjalankan cita-cita para ulama para kiai,” ungkapnya.