WASHINGTON - Krisis terbaru Boeing 737 MAX semakin parah pada hari Senin setelah United Airlines (UAL.O) mengatakan pihaknya menemukan baut yang lepas pada beberapa pesawat MAX 9 yang dilarang terbang. Hal itu meningkatkan kekhawatiran baru di kalangan pakar industri tentang cara terbaik untuk menjual produksi jet ini.
Regulator AS melarang terbang 171 pesawat MAX 9 setelah ledakan panel pada penerbangan yang dioperasikan Alaska Airlines (ALK.N) tidak lama setelah lepas landas dari bandara Portland, Oregon, pada hari Jumat, memaksa pilot berebut untuk mendaratkan pesawat dengan selamat.
United, salah satu dari dua maskapai penerbangan AS yang menerbangkan model Boeing ini dengan panel-panelnya, mengatakan bahwa pemeriksaan awal mereka menemukan baut-baut yang perlu dikencangkan pada beberapa panel. Pengungkapan itu meningkatkan kekhawatiran mengenai proses produksi jet MAX 9 yang telah dilarang terbang.
Sebuah sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa United sejauh ini telah menemukan hampir 10 pesawat dengan baut yang longgar selama pemeriksaan awal, naik dari lima yang pertama kali dilaporkan oleh publikasi industri The Air Current, dan angka tersebut mungkin akan meningkat.
Masih ada diskusi yang sedang berlangsung antara Boeing, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) dan maskapai penerbangan mengenai pedoman inspeksi yang tepat.
Boeing diperkirakan akan merevisi pedoman yang diserahkan kepada maskapai penerbangan pada Senin pagi, dan FAA harus menandatangani perubahan tersebut sebelum maskapai penerbangan dapat memulai perbaikan, kata sumber.
Alaska Airlines mengatakan pihaknya sedang menunggu revisi pedoman akhir dari Boeing sebelum dapat mulai memeriksa pesawat dan menyatakan siap untuk memulai segera setelah menerima persetujuan FAA yang diperlukan.
Boeing mengatakan pihaknya terus menjalin kontak dekat dengan operator MAX 9 dan akan membantu pelanggan mengatasi temuan apa pun selama inspeksi.
“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap pesawat Boeing memenuhi spesifikasi desain dan standar keselamatan dan kualitas tertinggi,” kata pembuat pesawat tersebut. “Kami menyesalkan dampak yang ditimbulkan terhadap pelanggan kami dan penumpang mereka.”
Beberapa orang dalam industri mengatakan maskapai penerbangan mulai mendengar penumpang menyuarakan kekhawatirannya tentang keselamatan pesawat, meskipun MAX 9 hanya digunakan oleh segelintir maskapai penerbangan.
Kekhawatiran yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan terhadap Boeing, yang telah mengalami berbagai masalah produksi sejak larangan terbang lebih luas terhadap keluarga 737 MAX pada Maret 2019 yang berlangsung 20 bulan setelah dua kecelakaan mematikan yang menewaskan 346 orang.
“Hal ini banyak berubah karena sekarang ini adalah masalah armada. Ini adalah masalah pengendalian kualitas,” kata pakar keselamatan pesawat AS John Cox.
Penyelidik mengatakan pada hari Minggu bahwa masih terlalu dini untuk menentukan penyebabnya.