JAKARTA - Media ternama Prancis L Usine Nouvelle memuji keberanian Indonesia yang membeli Jet tempur Rafale generasi 4.5. Pasalnya, Indonesia menjadi negara pertama yang membeli Rafale tanpa sebelumnya memiliki jet buatan Dassault Aviation.
“Indonesia nyatanya menjadi negara pertama yang membeli Rafale baru tanpa sebelumnya memiliki pesawat militer Dassault, berbeda dengan Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab yang sudah memiliki armada Mirage 2000,” tulis laman L Usine Nouvelle yang berjudul Indonesia has begun the final stage of purchasing 42 Rafale aircraft from Dassault Aviation.
Berbeda dengan Indonesia yang sebelumnya menggunakan jet tempur F-16 dan Sukhoi 27/30 sebelum menggunakan Rafale.
Walaupun belum menggunakan pesawat militer buatan Dassault, calon pengawak Rafale Indonesia akan dilatih untuk mengawaki jet tempur canggih ini.
Mengingat jika Rafale merupakan jet tempur generasi 4,5 dan jelas berbeda dari F-16 dan Sukhoi 27/30 Indonesia.
Menurut informasi dari Instagram @kemhanri, Rafale Indonesia akan ditempatkan di Pekanbaru dan Pontianak, untuk menggantikan armada pesawat Hawk 100/200 yang sudah tidak lagi maksimal.
Artinya Rafale Indonesia akan menempati dua Skadron seperti Lanud Roesmin Nurjadin dan Lanud Supadio. Diduga jika Lanud Iswahjudi juga akan menjadi markas dari Rafale Indonesia kedepannya.
Diketahui, Kementerian Pertahanan pada 9 Januari 2024 menginformasikan jika kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale tahap ketiga sejumlah 18 unit telah resmi efektif.
Setelah efektifnya kontrak maka unit pertama Rafale akan tiba di Indonesia pada tahun 2026 mendatang.
Itu artinya Indonesia akan menjadi pengguna pertama jet tempur Rafale di kawasan Asia Pasifik yang jumlahnya lumayan besar sebanyak 42 unit.
Dengan adanya Rafale di Indonesia bisa mengimbangi kekuatan jet tempur seperti F-15SG Singapura, Su-30MKM Malaysia, F/A-18 Super Hornet Australia, F-35 varian A Australia, serta F-35 varian B Singapura.