JAKARTA - Tahun 2024, Toyota Indonesia bakal genjot ekspor kendaraan sebesar tiga persen dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. Berbagai strategi telah disiapkan, termasuk memperkenalkan kendaraan elektrifikasi yang telah dirakit oleh anak bangsa di Pabrik Karawang Plant 1.
"Target ekspor untuk kendaraan T-brand pada tahun ini diharapkan dapat menyamai pencapaian pada 2023 atau meningkat sebesar 3% mencapai angka 300.000 unit," kata Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto.
Sepanjang 2023, Toyota Indonesia berhasil mengekspor lebih dari 285.000 unit mobil ke sekitar 100 negara di berbagai wilayah seperti Asia, Afrika, Amerika Selatan, Australia, Timur Tengah, dan Oceania.
Untuk ekspor kendaraan listrik, Kijang Innova Zenix Hybrid diekspor hampir 3.000 unit, sementara Yaris Cross Hybrid mencapai lebih dari 6.400 unit. Kedua model ini dikirim ke negara-negara di kawasan Amerika Latin, Afrika, Asia, dan Timur Tengah.
Dari total ekspor Toyota tersebut, Veloz dan Fortuner berkontribusi lebih dari 106.000 unit. Jika dilihat berdasarkan segmen, tipe SUV (Fortuner, Rush, Raize) diekspor sebanyak 142.900 unit, tipe MPV (Kijang Innova, Veloz, Kijang Innova Zenix, Avanza, Town/Lite Ace) 94.000 unit, tipe sedan, LCGC, dan hatchback (Yaris, Yaris Cross, Agya) sebanyak 38.700 unit, sementara Kijang Innova Zenix Hybrid mencapai 3.000 unit, dan Yaris Corolla Cross Hybrid 6.400 unit.
Selain ekspor dalam bentuk utuh atau completely built up (CBU), Toyota Indonesia juga mengirimkan kendaraan dalam bentuk terurai atau completely knocked down (CKD), mesin, komponen, dan peralatan pendukung produksi.
"Kami juga telah memulai produksi kendaraan elektrifikasi secara lokal melalui varian hybrid Yaris Cross dan Kijang Innova Zenix. Ekspor kendaraan elektrifikasi pada tahun 2023 mencapai 9.400 unit," kata Nandi.