JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan tiga pesan untuk petani milenial yang memiliki program Tani Muda Semarang. Hal itu disampaikan saat meresmikan penggilingan padi (rice mill) dan meluncurkan program bisnis petani milenial yang diberi nama ‘Kita Tani Muda’ di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/1/2024).
“Nggak kepikiran di tengah-tengah ladang sawah dan jagung dibangun rice mill. Rice mill biasanya justru jauh dari tempat pertanian. Tapi ini tempatnya tidak jauh, petani jadi tidak perlu ewuh pakewuh,” kata Puan seperti dilansir dpr.go.id, Minggu (14/1/2024).
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mendorong agar inovasi pembangunan rice mill di dekat area sawah dapat diikuti oleh seluruh kabupaten/kota. Puan juga mendorong agar ada regenerasi pada sektor pertanian mengingat minat anak muda untuk menjadi petani sangat minim.
“Tingkatkan kualitas kesejahteraan petani, dan regenerasi petani. Cita-cita tinggi jangan sampai meninggalkan persoalan pangan,” tuturnya.
Program Kita Tani Muda sendiri merupakan program inkubasi bisnis untuk wirausaha muda lokal Kota Semarang. Para wirausaha muda yang tergabung dalam program ini dimentori oleh berbagai founder stratup lokal hingga nasional. Program Kita Tani Muda diharapkan dapat menciptakan embrio wirausaha muda baru yang berbasis inovasi pertanian untuk Kota Semarang.
“Pangan adalah urusan hidup matinya sebuah bangsa. Maka sangat penting sekali kita bergotongroyong menjaga agar sektor pangan Indonesia menjadi semakin kuat,” ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Kepada para wirausaha dan petani milenial yang hadir, Puan memberikan 3 pesan terkait pangan Indonesia.
“Hal awal yang penting adalah kita ingin pangan melimpah. Ingat kita punya 270 juta penduduk Indonesia yang perlu diberi makan. Jadi produksi pangan perlu ditingkatkan. Syukur-syukur kelebihannya bisa untuk ekspor,” ujarnya.
Pesan selanjutnya yang disampaikan Puan adalah mengenai kesejahteraan petani. Untuk meningkatkan produk pangan, ia menilai kesejahteraan petani menjadi salah satu unsur utama.
“Hal yang di tengah yang penting tentang pangan adalah kita ingin petani sejahtera. Setuju tidak? Kan kalau pangannya melimpah tapi petani tidak sejahtera kan tidak pantas. Jadi kita harus memikirkan tentang bantuan subsidi kepada petani, dan harga beli gabahnya di tingkat petaninya juga harus bagus,” papar Puan.
Hal penting nomor 3 itu adalah inovasi. “Hal ke-3 yang penting ketika bicara pangan Indonesia adalah inovasi, inovasi, inovasi,” tegas Puan.
“Jika kita ingin produksi pangan meningkat dan petani sejahtera, maka diperlukan inovasi, diperlukan terobosan,” sambungnya.