• News

Barat Anggap Mengkhawairkan, Putin-Raisi segera Tanda Tangani Kesepakatan Baru

Yati Maulana | Kamis, 18/01/2024 02:02 WIB
Barat Anggap Mengkhawairkan, Putin-Raisi segera Tanda Tangani Kesepakatan Baru Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik via Reuters

MOSKOW - Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya memperkirakan Presiden Vladimir Putin dan timpalannya dari Iran akan segera menandatangani perjanjian antarnegara baru antara kedua negara yang sedang dalam tahap akhir kesepakatan.

Putin mengadakan pembicaraan selama lima jam di Kremlin dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi bulan lalu di tengah meningkatnya hubungan politik, perdagangan dan militer antara Moskow dan Teheran yang dipandang mengkhawatirkan oleh Amerika Serikat dan Israel.

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa perjanjian baru tersebut akan mengkonsolidasikan kemitraan strategis antara Moskow dan Teheran dan mencakup keseluruhan hubungan mereka.

“Dokumen ini tidak hanya tepat waktu, tapi juga sudah lewat waktunya,” kata Zakharova.

“Sejak penandatanganan perjanjian ini, konteks internasional telah berubah dan hubungan antara kedua negara mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Zakharova mengatakan perjanjian baru itu diperkirakan akan ditandatangani pada saat apa yang dia gambarkan sebagai salah satu kontak mendatang antara kedua presiden.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip kantor berita TASS mengatakan tanggal pasti pertemuan antara kedua pemimpin belum ditentukan.

Kremlin pada bulan November mengatakan Rusia dan Iran sedang mengembangkan hubungan mereka, “termasuk di bidang kerja sama militer-teknis”, namun menolak mengomentari saran Gedung Putih bahwa Iran mungkin mempertimbangkan untuk menyediakan rudal balistik kepada Rusia.

Pihak berwenang Iran mengatakan kerja sama militer dengan Rusia berkembang dari hari ke hari. Iran mengatakan pada bulan November bahwa pihaknya telah menyelesaikan pengaturan bagi Rusia untuk menyediakan jet tempur Su-35, helikopter serang Mi-28 dan pesawat pelatihan pilot Yak-130.