JAKARTA - Pitchfork, salah satu publikasi berita dan ulasan musik terkuat selama 30 tahun sejarah online-nya, diakuisisi menjadi bagian majalah pria GQ.
Hal itu diungkapkan perusahaan pemilik Pitchfork, Condé Nast, Rabu (17/1/2024).
Anna Wintour, kepala konten penerbit dan direktur editorial global Vogue, mengirimkan memo melalui email kepada staf.
“Keputusan ini diambil setelah evaluasi yang cermat terhadap kinerja Pitchfork dan apa yang kami yakini sebagai jalan terbaik bagi merek tersebut sehingga liputan musik kami dapat terus berkembang di dalam perusahaan,” tulis Anna Wintour.
“Baik Pitchfork dan GQ memiliki cara yang unik dan berharga dalam mendekati jurnalisme musik, dan kami sangat antusias untuk melihat kemungkinan-kemungkinan baru bersama-sama.”
Anna Wintour membenarkan bahwa sejumlah PHK akan terjadi, termasuk pemimpin redaksi Pitchfork Puja Patel.
Pitchfork Union, bagian dari NewsGuild of New York, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa delapan staf yang tergabung dalam serikat pekerja diberhentikan.
“Condé Nast tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang masa depan publikasi musik perdananya, sekali lagi menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap para pekerja yang telah berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan,” kata serikat pekerja.
Ryan Schreiber, yang menciptakan Pitchfork saat remaja pada tahun 1996, menyesali berakhirnya situs web tersebut.
“Sangat sedih dengan berita bahwa Condé Nast memilih untuk merestrukturisasi Pitchfork dan memberhentikan begitu banyak stafnya, termasuk beberapa orang yang telah menjadi bagian integral dari operasinya selama bertahun-tahun/dekade,” tulis Schreiber di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Mengirimkan cinta kepada semua orang yang terkena dampak dan berharap yang terbaik untuk masa depannya.”
Condé Nast mengakuisisi Pitchfork pada tahun 2015 dengan jumlah yang tidak diungkapkan. (*)