MALANG - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta santri ikut terlibat dan memiliki peran penting dalam proses pembangunan desa.
Peranan santri cukup penting dikarenakan basis-basis pondok pesantren berada di kawasan desa dan pedesaan. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas pelopor pembangunan desa di lembaga pendidikan sangat penting untuk digulirkan.
“Forum ini dibangun dari basis pesantren. Kenapa? Karena ideologi pembangunan itu adanya di pesantren. Santri-santri serta alumni pesantren harus menjadi bagian penting dalam sebuah proses pembangunan desa,” kata menteri yang akrab disapa Gus Halim saat memberikan pengarahan dalam peningkatan kapasitas pelopor pembangunan desa di PPPI Al-Ittihad, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024).
Gus Halim mengatakan, santri-santri juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan partisipasi warga di desanya masing-masing dalam pembangunan desa.
Lebih lanjut Gus Halim mengatakan, salah satu faktor kepala desa tersandung kasus korupsi dana desa disebabkan rendahnya partisipasi warga masyarakat.
Menurutnya, jika partisipasi warga masyarakat rendah, kepala desa merasa tidak ada yang mengawasi. Sehingga kemudian menjadi seenaknya. Sebaliknya jika partisipasi warga tinggi, maka kepala desa tidak bisa macam-macam karena ada yang mengawasi.
Oleh karena itu, Gus Halim berharap agar santri dan masyarakat dapat berpartisipasi dalam pembangunan desa. Hal ini bukan sebagai upaya untuk mengurusi urusan kepala desa, tapi untuk menyelamatkan kepala desa.
"Semua warga masyarakat harus ikut menjadi bagian dalam proses pembangunan desa. Jadi dalam rangka menyelamatkan kepala desa, menyelamatkan pembangunan desa, meningkatkan peran-peran pembangunan desa, kita harus meningkatkan partisipasi masyarakat,” ujar Gus Halim.
Turut hadir dalam kegiatan ini Advisor Mendes PDTT Muhammad Nuruddin, Staf Khusus Mendes PDTT, serta pengasuh PPPI Al-Ittihad Agus Ikhwan Mahmudi.