JAKARTA - Iran dan Pakistan telah mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan hubungan diplomatik setelah baru-baru ini saling bertukar serangan udara.
Kedua republik Islam tersebut akan mengembalikan duta besarnya yang dipanggil kembali pada tanggal 26 Januari 2024, kata mereka dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada hari Senin (22/1/2024), dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian akan mengunjungi mitranya tiga hari kemudian.
Pengumuman tersebut menandakan upaya untuk membangun kembali hubungan setelah saling balas serangan rudal di wilayah perbatasan satu sama lain pekan lalu yang menyebabkan hubungan keduanya terpuruk dan ketegangan meningkat.
Serangan timbal balik tersebut, yang merupakan intrusi lintas batas tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, menargetkan apa yang oleh kedua belah pihak disebut sebagai kelompok “teroris” di wilayah sekitar perbatasan mereka.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang kuat menyerang lokasi kelompok bersenjata Jaish al-Adl di kota Panjgur di provinsi Balochistan Pakistan pada Selasa malam.
Pakistan membalas dengan mengebom tempat persembunyian separatis bersenjata Baloch di provinsi Sistan-Baluchestan, Iran pada Kamis pagi. Kedua wilayah tersebut bergolak, kaya akan mineral, dan sebagian besar terbelakang.
Serangan-serangan tersebut mengakibatkan memburuknya hubungan diplomatik antara Islamabad dan Teheran dengan cepat dan tajam, dengan penarikan duta besar, putusnya hubungan resmi, dan peningkatan retorika.
Mereka juga membantu menyebarkan kekhawatiran global, dengan kekhawatiran yang tinggi bahwa pemboman berkelanjutan Israel terhadap Gaza berisiko memicu kebakaran regional.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak kedua negara untuk “menahan diri secara maksimal untuk menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut”.
Kekerasan telah berkobar di Timur Tengah sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan pemboman berikutnya di Gaza oleh pasukan Israel, yang kini telah menewaskan lebih dari 25.000 warga Palestina.
Pertempuran dan serangan udara telah menjadi hal biasa dalam beberapa pekan terakhir di Lebanon, Suriah, Irak, dan Laut Merah.
Namun, kedua negara bergerak cepat untuk menenangkan situasi, berjanji untuk “menurunkan ketegangan” dan mengupayakan hubungan bertetangga yang baik.
“Setelah percakapan telepon antara menteri luar negeri Pakistan dan Republik Islam Iran, telah disepakati bersama bahwa duta besar kedua negara dapat kembali ke pos masing-masing pada tanggal 26 Januari 2024,” kata pernyataan itu. (*)