GORONTALO - Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad mengungkapkan bahwa masyarakat Gorontalo memiliki seorang pahlawan nasional asli daerah bernama Nani Wartabone. Ia adalah seorang pejuang yang gagah berani bersama rakyat Gorontalo melawan penjajah dan berani memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di Gorontalo pada 23 Januari 1942.
Peristiwa itu terjadi lebih awal 3 (tiga) tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Perjuangan Nani Wartabone tersebut, lanjut Fadel Muhammad, sangat berarti dan menjadi kebanggaan buat masyarakat Gorontalo yang kemudian dikenang dan ditetapkan dan diperingati sebagai Hari Patriotik atau Hari Proklamasi Gorontalo. Sampai saat ini, setiap tanggal 23 Januari masyarakat Gorontalo memperingati peristiwa bersejarah dalam berbagai bentuk, seperti upacara, napak tilas dan lainnya.
"Saya sendiri setiap tahun memperingati Hari Patriotik itu. Tahun ini, Alhamdulillah ditemani cucu kandung keturunan langsung Nani Wartabone, saya memperingati Hari Patriotik dengan melakukan ziarah ke makam pahlawan besar Gorontalo itu. Di sini saya berdoa untuk beliau dan mengenang perjuangan keras beliau untuk negeri," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Fadel Muhammad usai berziarah di makam Nani Wartabone, di Kompleks Taman Makam Pahlawan Nani Wartabone, di Desa Bube Baru, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Selasa (23/1/2024).
"Di Peringatan Hari Patriotik ini, saya mengajak seluruh rakyat Gorontalo untuk meneladani dan memegang teguh prinsip perjuangan beliau, yang tanpa kenal lelah terus berjuang demi tanah kelahiran serta demi bangsa dan negara," katanya.
Salah satu yang patut diteladani dari sosok Nani Wartabone ini adalah, spirit dan prinsip pertaniannya yang luarbiasa sehingga beliau dijuluki juga sebagai Petani Pejuang. "Saya sendiri, saat menjabat Gubernur Gorontalo dalam mengembangkan bidang pertanian, mengambil spirit beliau dikembangkan, sehingga muncul konsep Agropolitan. Dan memang hasilnya sangat bagus. Ini mestinya diteruskan oleh pemimpin daerah Gorontalo dari mulai Walikota, Bupati hingga Gubernur," katanya.
Diungkapkan Fadel Muhammad penetapan dan penganugerahan Nani Wartabone sebagai Pahlawan Nasional memiliki sejarah panjang.
"Saat saya menjabat Gubernur Gorontalo, saya menyadari Gorontalo belum memiliki sosok pahlawan nasional asli daerah. Padahal setiap daerah memiliki pahlawan nasional asli daerahnya. Maka, saya kemudian membentuk tim untuk melakukan penelitian siapa sosok pejuang yang pantas untuk diajukan menjadi pahlawan nasional," terangnya .
Tim peneliti, lanjut Fadel Muhammad, kemudian mengajukan beberapa nama seperti Nani Wartabone, HB. Jasin dan beberapa nama lainnya. Namun, hanya bisa mengajukan satu nama saja ke pemerintah pusat. Maka, tim pun mengajukan nama Nani Wartabone.
"Sebelumnya, sebelum saya Gubernur, Nani Wartabone ini pernah beberapa kali diajukan tapi tidak pernah sampai ke tingkat nasional. Yang membuat upaya ini saya ajukan kemudian berhasil, di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Saat saya berbincang soal Nani Wartabone, Ibu Megawati ternyata ingat Nani Wartabone sering berkunjung dan menemui ayahnya (Presiden Pertama RI Bung Karno)," terangnya.
Mengingat dedikasi dan kontribusinya bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia di Gorontalo, lanjut Fadel Muhammad, berdasarkan Keputusan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarno Putri, Nomor 085/TK/Tahun 2003 tertanggal 6 November Tahun 2003, Nani Wartabone akhirnya berhasil dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
Selian gelar pahlawan, Nani Wartabone juga dianugerahi gelar adat Pulanga `Ta Lo Duluwa Lo Lipu` yang bermakna `Sang Pembela Negeri` dari Persekutuan 5 Kerajaan di Gorontalo.
Lebih dari itu, Ketua Umum Lamahu (organisasi masyarakat Gorontalo di luar Provinsi Gorontalo) ini sedang mengupayakan mengusulkan perubahan nama Bandara di Gorontalo menjadi Bandara Nani Wartabone. "Lamahu sudah melayangkan surat dan berkomunikasi kepada Gubernur Gorontalo dan beliau langsung membentuk timnya, untuk mengkaji dan mempertimbangkan. Mudah-mudahan lepas Pemilu 2024 upaya ini berhasil," ujarnya .
Di kesempatan yang sama, cucu kandung Nani Wartabone Iwan Hulukati dan Rendi Hulukati mengungkapkan apresiasinya mewakili keluarga besar terhadap usulan dari tokoh nasional dan daerah Fadel Muhammad, untuk memakai nama Nani Wartabone sebagai nama Bandara di Gorontalo.
"Pada intinya kami setuju dan kami berharap, dalam prosesnya berjalan lancar tanpa kendala apapun, dan menjadi kesepakatan semua elemen baik pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Gorontalo. Dan kami harap jika terwujud, akan menjadi satu kebanggaan untuk semua," tandasnya.