JAKARTA - Koordinator Bidang Sosial Media Relawan Muda BerAkhlak (RMB) Beatrix Christianti Halim mengungkapkan bahwa peran media sosial di Pemilu 2024 sangat penting dilakukan agar proses pemilu berjalan lancar dan damai.

Menurut Beatrix, sapaan akrab Beatrix Christiani Halim, di era digital seperti saat ini, media sosial turut menjadi rujukan pemilih dalam mencari informasi terkait dengan pemilu, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden.

"Media sosial punya andil besar dalam menjaga stabilitas pemilu agar tetap berjalan kondusif serta memastikan konsolidasi demokrasi tetap berjalan secara on the track," ungkap Beatrix dalam keterangannya, Jumat (26/1).

Menurutnya, pengalaman dua kali pemilu sebelumnya yang suram, seperti yang terjadi di 2014 dan 2019 agar tak terulang lagi di Pemilu 2024. Sebagai anak muda, ia ingin pemilu tetap berjalan secara baik sehingga masyarakat pun bisa menggunakan hak pilihnya dengan memilih capres-cawapres yang dianggap paling mewakili aspirasinya di pemilu.

Meskipun begitu, Beatrix memiliki pandangan yang cukup revolusioner terkait dengan kandidat capres-cawapres yang berlaga di 2024. Ia berpendapat, diantara ketiga paslon yang akan berkompetisi, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran memiliki visi-misi jauh lebih baik untuk Indonesia Maju kedepan.

"Secara pribadi saya melihat Pak Prabowo dan Mas Gibran punya visi-misi dan program kerja lebih baik dan lebih kontekstual menjawab persoalan bangsa kedepan," ujar Beatrix.

Selain itu, lanjut Beatrix, pasangan Prabowo-Gibran punya komitmen yang besar untuk melanjutkan legacy pembangunan yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

"Sebagai anak muda saya melihat kesinambungan pembangunan dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya sangat penting dilakukan agar hal-hal baik yang sudah ada saat ini tetap dijaga. Dan komitmen itu ada pada Pak Prabowo dan Mas Gibran," tegas Beatrix.

Untuk itu, Beatrix mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama anak muda, agar bisa menggunakan sosial media dengan baik dan benar sehingga polarisasi ekstrim tidak terjadi lagi, dan pemilu dapat melahirkan kepemimpinan nasional yang kapabel, berkualitas, serta pro terhadap pembangunan dan kesejahteraan rakyat sebagaimana yang sudah dibangun oleh Presiden Jokowi saat ini.