BRASILIA - Polisi federal Brasil pada Kamis menggeledah alamat yang terkait dengan mantan kepala mata-mata mantan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro, sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan mata-mata ilegal yang dilakukan badan intelijen Abin, kata dua sumber.
Penyelidikan terhadap dugaan pengawasan ilegal terhadap musuh Bolsonaro di pengadilan, politik, dan media menambah permasalahan hukum yang dihadapi mantan presiden tersebut. Dia telah dinyatakan tidak memenuhi syarat secara politik hingga tahun 2030, dan menghadapi berbagai penyelidikan kriminal yang masih bisa menjebloskannya ke penjara.
Petugas polisi federal pada hari Kamis mencari alamat yang terkait dengan Anggota Kongres Alexandre Ramagem, mantan polisi federal dan loyalis Bolsonaro yang memimpin Abin dari 2019-2022, kata dua sumber kepada Reuters. Di antara lokasi yang digeledah adalah kantor kongres Ramagem di Brasilia, kata mereka.
Bolsonaro mencoba menunjuk Ramagem untuk memimpin polisi federal pada tahun 2020, sebuah langkah yang akhirnya diblokir oleh Mahkamah Agung.
Anggota kongres tersebut tidak berada di Brasilia dan untuk saat ini belum berbicara secara terbuka mengenai penggerebekan tersebut, namun kantor persnya mengatakan bahwa dia "masih mempelajari tentang operasi tersebut" dan akan memberikan komentarnya nanti.
Dalam beberapa minggu terakhir, Ramagem bersiap untuk mencalonkan diri sebagai walikota Rio de Janeiro.
Dalam sebuah pernyataan, polisi federal mengatakan tujuh petugasnya telah diskors sementara mereka diselidiki atas dugaan keterlibatan dalam skema tersebut. Sebanyak 21 penggerebekan dan penyitaan dilakukan di sejumlah lokasi termasuk ibu kota Brasilia dan Rio de Janeiro, tambah pernyataan itu.
Operasi hari Kamis ini diperintahkan oleh Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes, yang telah memimpin beberapa penyelidikan terhadap Bolsonaro dan para pendukungnya atas perilaku mereka sebelum dan sesudah pemilu 2022 yang dimenangkan oleh Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva.