JOMBANG - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar yakin dengan kuatnya literasi masyarakat desa akan bermanfaat untuk percepatan pembangunan desa.
Literasi berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) desa yang merupakan kebutuhan utama dalam perencanaan hingga evaluasi pembangunan desa.
"Urusan di desa mulai soal desa digital, beredarnya hoaks, ujaran kebencian itu karena kurangnya literasi. Maka kata kunci literasi harus betul-betul jadi pegangan kita agar masyarakat kita semakin hari semakin cerdas," papar menteri yang akrab disapa Gus Halim saat menghadiri Sosialisasi - Dialog Publik Keputusan Mendes PDTT No 3/2024 tentang Taman Bacaan Masyarakat Desa di Desa Mojosongo, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (27/1/2024).
Saat ini Indonesia memiliki 75.251 desa dengan status mandiri mencapai 11.456 desa. Ada korelasi positif antara kemandirian desa dengan peningkatan fasilitas literasi di desa, seperti taman bacaan masyarakat, pojok baca, perpustakaan desa, perpustakaan keliling, e-library desa, dan sebagainya.
Kondisi ini semakin meyakinkan Gus Halim untuk mengesahkan Keputusan Mendes PDTT No 3/2024 tentang Taman Bacaan Masyarakat Desa sebagai regulasi yang sah.
Gus Halim yakin hal ini akan memberikan pengaruh positif dalam pertambahan desa mandiri seiring dengan semakin menyusutnya desa sangat tertinggal dan tertinggal.
Hal yang juga sangat penting, lanjut Gus Halim, adalah partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.
Sehingga tidak ada lagi pelaksanaan pembangunan berdasarkan kepentingan elite tertentu namun dititikberatkan pada potensi dan masalah yang ada.
Dua hal tersebut dapat diketahui melalui literasi yang semakin kuat.
"Kita ingin dana desa ini betul-betul membangkitkan partisipasi masyarakat. Karena partisipasi warga akan mengawal transparansi dalam pembangunan apapun bentuknya. Dan desa adalah pemerintahan paling transparan dibandingkan dengan lainnya," ujar Profesor Kehormatan UNESA ini.
Gus Halim menghadiri kegiatan ini didampingi Kepala BPI Ivanovich Agusta, pendiri Yayasan Risalah Bait Kata Indonesia Haris Muhtadi, Ketua Yayasan Risalah Bait Kata Indonesia Iffa Suraiya, para Kepala OPD Kabupaten Jombang, jajaran Forkopimda Kecamatan Diwek, pengurus Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) pusat dan daerah, para kepala desa dan pendamping desa se-Kecamatan Diwek, dan pegiat literasi.