JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, penurunan indikator iklim keamanan sekolah pada rapor pendidikan 2023 harus menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan untuk segera ditingkatkan kembali.
"Iklim keamanan sekolah sebagai salah faktor pendukung proses belajar mengajar harus menjadi perhatian serius agar konsisten diwujudkan," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/1).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah merilis Rapor Pendidikan Indonesia 2023 dengan salah satu hasilnya adalah terjadi penurunan skor indikator iklim keamanan sekolah pada jenjang sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) dan sekolah Lanjutan tingkat atas (SLTA).
Berdasarkan data tersebut, skor iklim keamanan sekolah untuk jenjang SLTP sepanjang 2022 sebesar 65,29, skor ini turun 2,96 poin dari tahun 2021. Pada jenjang SLTA skor iklim keamanan sekolah berada pada 66,87, angka ini turun sebanyak 5,09 poin jika dibandingkan dengan 2021.
Dalam rapor pendidikan, ujar Lestari, penilaian iklim keamanan sekolah antara lain merujuk pada kondisi lingkungan sekolah yang memberikan rasa aman secara fisik dan psikologis, seperti tidak adanya perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, narkoba, merokok, serta minuman keras.
Penurunan skor yang terjadi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, mengindikasikan perlunya sejumlah langkah perbaikan dalam menerapkan keamanan dan kenyamanan para peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Menurut Rerie, upaya mengevaluasi kebijakan keamanan sekolah harus segera dilakukan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan proses belajar mengajar.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat langkah pencegahan terjadinya berbagai tindak kekerasan di lingkungan sekolah harus segera direalisasikan dengan langkah nyata.
Rerie mendorong agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah mewujudkan kolaborasi yang kuat dalam upaya meningkatkan iklim keamanan sekolah yang baik.
Karena dengan terciptanya ruang belajar yang aman dan nyaman, Rerie berharap, akan terbangun rasa percaya diri dari para peserta didik dalam proses mengembangkan potensi diri secara akademis mau pun sosial di sekolah.