Sayap Kanan Hongaria akan Klaim Wilayah Barat Jika Ukraina Kalah Perang

Yati Maulana | Senin, 29/01/2024 13:10 WIB
Sayap Kanan Hongaria akan Klaim Wilayah Barat Jika Ukraina Kalah Perang Orang-orang berjalan di hari bersalju di Uzhhorod yang dihuni minoritas etnis Hongaria yang cukup besar, di wilayah Zakarpattia, Ukraina 30 November 2023. Foto: Reuters

BUDAPEST - Partai sayap kanan Hongaria, Our Homeland, akan mengklaim wilayah barat Ukraina yang merupakan rumah bagi sekitar 150.000 etnis Hongaria jika Ukraina kehilangan status kenegaraannya akibat invasi Rusia, kata pemimpin partai tersebut.

Pemimpin Tanah Air kami Laszlo Toroczkai membuat pernyataan tersebut pada sebuah konferensi di mana partai tersebut, yang memiliki enam anggota parlemen di parlemen Hongaria yang beranggotakan 199 orang, menjadi tuan rumah bagi para pemimpin sayap kanan antara lain dari AfD Jerman dan Forum Demokrasi Belanda.

“Mengenai perang di Ukraina, pesan kami sangat sederhana: gencatan senjata segera, perdamaian dan resolusi melalui perundingan,” kata Toroczkai dalam sebuah video yang diposting di situs partainya, menyerukan otonomi bagi etnis Hongaria di Ukraina barat.

“Jika perang ini berakhir dengan Ukraina kehilangan status kenegaraannya, karena hal ini juga akan terjadi, maka sebagai satu-satunya partai Hongaria yang mengambil posisi ini, izinkan saya memberi isyarat bahwa kita akan mengklaim Transcarpathia,” katanya, yang disambut tepuk tangan penonton.

Kementerian Luar Negeri Hongaria dan Kedutaan Besar Ukraina di Budapest tidak segera menanggapi pertanyaan melalui email untuk dimintai komentar mengenai pernyataan Torockzai.

Dalam wawancara di radio publik pada bulan Desember, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menyatakan dukungannya terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, menurut ringkasan pernyataannya yang diterbitkan oleh juru bicara pemerintah Zoltan Kovacs.

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto dijadwalkan bertemu dengan mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba dan Perdana Menteri Denys Shmyhal di Ukraina barat pada hari Senin untuk mempersiapkan kemungkinan pertemuan antara pemimpin kedua negara.

Budapest berselisih dengan Kyiv mengenai apa yang dikatakannya sebagai pembatasan hak sekitar 150.000 etnis Hongaria untuk menggunakan bahasa ibu mereka.

Bulan lalu semua negara Uni Eropa kecuali Hongaria, yang juga merupakan anggota NATO, sepakat untuk memulai pembicaraan aksesi UE dengan Ukraina. Para pemimpin blok tersebut mengabaikan oposisi Orban dengan memintanya meninggalkan ruangan ketika keputusan dibuat.

Namun para pemimpin tidak bisa mengatasi penolakannya terhadap pembenahan anggaran UE untuk menyalurkan 50 miliar euro ke Kyiv dan diperkirakan akan meninjau kembali masalah ini pada pertemuan darurat Kamis depan.