• Sport

Rendah Hati dan Berani Ubah Filosofi, Kunci Sukses Real Madrid Juara Liga Champions

Ariyan Rastya | Senin, 03/06/2024 02:36 WIB
Rendah Hati dan Berani Ubah Filosofi, Kunci Sukses Real Madrid Juara Liga Champions Real Madrid merayakan gelar ke-15 Liga Champions usai menaklukan Borussia Dortmund

JAKARTA - Real Madrid telah meraih trofi ke-15 Liga Champions. El-Real tampil dominan tanpa satupun kekalahan di Piala Eropa. 

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Madrid. Sebab sejak ditinggal Cristiano Ronaldo dan bebera pemain veterannya, Madrid tak lagi menjadi klub unggulan di eropa. 

Meski demikian, Los Blancos berhasil membuktikan kualitasnya sebagai Raja Eropa dengan meraih 2 trofi Liga Champions pada 2022 dan 2024.

Eks Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho membeberkan fakta unik dibalik kesuksesan tersebut. Menurutnya, Madrid sangat rendah hati, sehingga banyak klub yang meremehkannya. 

Padahal, menurut Mourinho, Madrid masih sama bahayanya dengan era Los Galacticos jilid 2. Ia menilai saat ini Madrid tengah memasuki fase transisi ke Galacticos jilid 3.

"Mereka bisa rendah hati, hal yang terkadang sulit dilakukan klub-klub besar lainnya," kata Mourinho yang jadi komentator untuk laga final Liga Champions di TNT Sports.

Mourinho mengambil contoh kerendahan hati Real Madrid. Hal itu terlihat ketika berhadapan dengan Manchester City di semifinal Liga Champions beberapa waktu yang lalu. 

Saat itu, Los Merengues berani mengubah folosofi bermainnya. Madrid yang dikenal dengan daya serang mematikannya rela bermain bertahan. 

"Ketika Madrid lawan Man City dan bisa menang, mereka harus mengubah filosofi mereka. Maka tanyakan kepada penggemar Madrid, apakah mereka senang atau tidak dengan hal itu?" ujarnya. 

Mourinho melihat, Real Madrid sama sekali tidak membutuhkan filosofi apapun. Ia mengibaratkan pemain Real Madrid seperti kerja kantoran. 

Ia menyebut Vinicius Junior dkk seperti karyawan yang sudah mengerti tugasnya masing-masing. Sehingga, para pemain bergerak sesuai insting dan nalurinya sendiri. 

Hal itulah yang membedakan Real Madrid dengan klub lain. Carlo Ancelotti selaku pelatih memberikan kebebasan kepada anak asuhnya untuk berkreasi di dalam lapangan. 

"Bagi saya, Madrid tidak membutuhkan filosofi. Mereka cuma seperti, menaruh cangkir di kantor," pungkasnya.