JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, pencapaian sejumlah target dalam program pembangunan berkelanjutan (SDGs) harus menjadi kepedulian semua pihak. Hal ini demi meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik di masa depan.
"Sejumlah target dari berbagai program dalam SDGs sejatinya menuntut pencapaian sesuai dengan waktu yang telah diasepakati bersama," kata Lestari pada sambutan tertulisnya dalam diskusi daring `Menurunnya Kinerja Pencapaian SDGs` yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (26/6).
Lestari menjelaskan, dalam berbagai program SDGs itu mencakup aspek-aspek strategis dalam proses pembangunan, baik dari sisi pembangunan sarana dan prasarana fisik yang antara lain mendukung sektor kesehatan masyarakat, ekonomi, pendidikan, lingkungan hingga kesetaraan gender.
Dengan mengupayakan pencapaian sejumlah target SDGs, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari sejatinya juga ikut mengakselerasi pencapaian hasil-hasil dalam pembangunan.
Rerie, menuturkan, laporan Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP) menunjukkan bahwa wilayah kawasan Asia-Pasisfik kemungkinan besar baru akan mencapai target SDGs pada 2062, atau terlambat 32 tahun dari target semula pada 2030.
Sementara itu, tambah dia, pada laporan SDGs 2024 Indonesia berada di peringkat 78 dari 167 negara dengan skor 69,4. Namun, posisi tersebut masih menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak pekerjaan rumah di sejumlah sektor untuk mencapai target SDGs pada tahun 2030.
Rerie mendorong agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat mampu berkolaborasi dengan baik untuk mewujudkan pencapaian target SDGs yang telah disepakati bersama, dalam upaya mengakselerasi proses pembangunan di tanah air.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali mengatakan, sebagian besar capaian kinerja SDGs global hanya sekitar 16% yang on the track.
Sebagian besar kinerja tercatat stagnan, jika dibandingkan dengan capaian sebelumnya.
Catatan SDGs Indonesia, kata Pungkas, pada 2023 mendapat skor 70,2 dengan peringkat 75 dari 166 negara dan pada laporan SDGs 2024, Indonesia mendapatkan skor 69,4 dengan peringkat 78 dari 167 negara.
Pungkas menilai, penurunan dua sampai tiga peringkat itu merupakan hal yang wajar dan tidak signifikan. Menurut dia, upaya pencapaian target SDGs yang dilakukan Indonesia bahkan dinilai baik oleh sejumlah lembaga, meski secara hasil belum memadai.
"Diperlukan peningkatan efektivitas dalam upaya mencapai sejumlah target SDGs di Indonesia," ujar Pungkas.
Agar target SDGs dapat dicapai sesuai rencana, menurut Pungkas, dibutuhkan reformasi arsitektur keuangan global untuk mendanai 17 tujuan SDGs yang membutuhkan pembiayaan yang tinggi.
Selain itu, kata dia, juga harus ada mitigasi dan memerlukan investasi untuk mengantisipasi disrupsi yang kerap terjadi dan perbaikan tata kelola dalam proses pencapaian target SDGs yang telah disepakati.