Bahlil Dianggap Cocok Gantikan Airlangga jadi Ketum Golkar

Ariyan Rastya | Senin, 12/08/2024 10:50 WIB
Bahlil Dianggap Cocok Gantikan Airlangga jadi Ketum Golkar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Foto: Ist

JAKARTA - Nama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia masuk dalam radar calon Ketum Partai Golkar. Munculnya nama Bahlil selang sehari Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari jabatan tersebut.

Nama Bahlil dinilai cukup memiliki kans untuk menggantikan Airlangga. Sebab hubungan keduanya juga cukup baik selama di Kabinet Indonesia Maju.

Terkait hal tersebut, Direktur Executive Partner Politik Indonesia Abubakar Solissa menyebut Bahlil sebagai figur yang tepat dalam menjaga transisi politik baik di Golkar maupun pemerintahan.

"Kalau kita cermati pernyataan Airlangga Hartarto saat menyampaikan sikap pengunduran diri kemarin, ada dua hal penting yang bisa kita simpulkan. Pertama soal soliditas di internal Golkar, dan kedua soal menjaga transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo agar kesinambungan pembangunan bisa terus dijaga" demikian kata Direktur Executive Partner Politik Indonesia Abubakar Solissa dalam keterangannya, Senin (12/8/2024).

Solissa menyebut, Bahlil Lahadalia adalah tokoh muda Golkar yang mampu berkomunikasi dengan semua faksi di dalam partai.

"Bahlil punya kemampuan berkomunikasi dengan semua faksi di Golkar. Hampir semua tokoh senior Golkar, seperti Akbar Tanjung, Aburizal Bakri, Jusuf Kalla, dan yang lain sudah Bahlil temui dan bersilaturahmi," ungkap Solissa.

Selain itu, kata Solissa, Bahlil juga dianggap sebagai orang dekatnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diharapkan bisa menjembatani program pembangunan yang selama ini sudah dibangun oleh Jokowi agar bisa dilanjutkan oleh Prabowo Subianto sebagai President Elected.

"Sebagai orang dekatnya Jokowi, Bahlil dinilai bisa menjembatani komunikasi antara Jokowi dan Prabowo di masa-masa yang akan datang," pungkas Solissa.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto telah menyampaikan pengunduran diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada hari Minggu (11/8) kemarin. Meskipun sempat menjadi polemik di ruang publik, tapi sejumlah pengurus teras Partai Golkar menyebut mundurnya Airlangga semata-mata untuk kepentingan partai kedepan.