JAKARTA - Penerangan telah menjadi kebutuhan manusia sejak zaman kuno. Dari api unggun sederhana hingga lampu pintar yang dapat diatur melalui suara, perkembangan teknologi penerangan mencerminkan perjalanan panjang manusia dalam mencari cara untuk menerangi dunia di sekitar mereka.
Berikut ini sejarah perkembangan lampu dari masa ke masa.
1. Zaman Kuno: Api sebagai Sumber Penerangan
Pada zaman prasejarah, manusia menggunakan api sebagai sumber penerangan. Api unggun, obor, dan lilin dari lemak hewan menjadi alat utama untuk menerangi malam. Obor dan api unggun biasanya dibuat dengan bahan bakar alami seperti kayu atau lemak hewan, yang bisa terbakar lama dan menghasilkan cahaya.
2. Era Yunani dan Romawi Kuno: Lampu Minyak
Pada era ini, masyarakat mulai menggunakan lampu minyak, yang terbuat dari wadah berisi minyak zaitun atau minyak lainnya. Lampu minyak terbuat dari bahan seperti tanah liat atau logam, dengan sumbu yang menyerap minyak untuk dibakar. Penemuan lampu minyak ini merupakan inovasi besar, karena memungkinkan penerangan yang lebih tahan lama dan stabil dibandingkan dengan obor atau lilin biasa.
3. Abad Pertengahan: Lilin dan Lampu Minyak Lebih Maju
Pada abad pertengahan, lilin menjadi lebih umum digunakan. Lilin yang terbuat dari lilin lebah lebih mahal tetapi tidak menghasilkan asap sebanyak lilin dari lemak hewan. Lampu minyak juga terus mengalami perkembangan, dengan desain yang lebih efisien dan wadah yang lebih aman. Lilin dan lampu minyak mendominasi sebagai sumber penerangan hingga akhir abad ke-18.
4. Abad ke-19: Penemuan Lampu Gas
Pada awal abad ke-19, penerangan gas mulai populer. Lampu gas menggunakan gas batubara yang dibakar untuk menghasilkan cahaya. Penerangan gas dipasang di jalan-jalan kota besar di Eropa dan Amerika, merevolusi pencahayaan kota dan memungkinkan aktivitas di luar ruangan setelah gelap. Lampu gas terus digunakan hingga awal abad ke-20, meskipun bahan bakar minyak mulai menggantikannya.
5. Penemuan Lampu Pijar: Abad ke-19
Pada tahun 1879, Thomas Edison menyempurnakan lampu pijar yang menggunakan kawat filamen karbon yang dipanaskan oleh arus listrik hingga bercahaya. Lampu pijar ini menjadi lebih populer karena lebih aman dan efisien dibandingkan dengan lampu gas. Edison memelopori pembuatan jaringan listrik untuk mendukung lampu pijar, yang membawa revolusi dalam sistem penerangan modern.
6. Perkembangan Lampu Neon dan Lampu Fluoresen: Abad ke-20
Pada awal abad ke-20, lampu neon dan lampu fluoresen diperkenalkan. Lampu neon, yang ditemukan oleh Georges Claude pada 1910, terutama digunakan untuk papan reklame dan penerangan dekoratif. Sementara itu, lampu fluoresen yang mulai populer pada 1930-an dan 1940-an lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar dan digunakan untuk penerangan dalam ruangan, kantor, serta industri.
7. Lampu LED: Akhir Abad ke-20 Hingga Sekarang
Pada tahun 1960-an, teknologi dioda pemancar cahaya (LED) mulai diperkenalkan. Awalnya, LED hanya menghasilkan cahaya merah dengan intensitas rendah, tetapi perkembangan teknologi memungkinkan pembuatan LED dengan berbagai warna dan intensitas yang lebih tinggi. Pada 1990-an, LED putih menjadi lebih efisien dan mulai menggantikan lampu pijar dan lampu fluoresen di berbagai aplikasi.
LED memiliki keunggulan hemat energi, umur panjang, dan ramah lingkungan. Saat ini, LED menjadi standar penerangan yang digunakan di rumah, perkantoran, dan jalan-jalan.
8. Era Lampu Pintar: Penerangan Terkoneksi dengan Teknologi IoT
Pada abad ke-21, lampu pintar mulai diperkenalkan dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). Lampu pintar dapat dikontrol melalui aplikasi atau perintah suara, bahkan dapat disesuaikan dengan suasana atau warna yang diinginkan. Dengan teknologi ini, pengguna bisa mengontrol pencahayaan dari jarak jauh dan mengatur jadwal otomatis untuk penghematan energi.