JAKARTA - Di Indonesia, mobil memiliki setir di sebelah kanan (right-hand drive). Hal ini bukan tanpa alasan dan dipengaruhi oleh sejarah kolonial, aturan hukum, serta adaptasi terhadap standar internasional yang berkembang.
Berikut adalah alasan-alasan mengapa mobil di Indonesia setirnya berada di kanan:
1. Warisan Kolonial
Indonesia merupakan bekas jajahan Belanda, yang sejak zaman kolonial menerapkan sistem setir kanan. Belanda sendiri menerapkan setir kiri di negaranya, tetapi pada masa itu di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), mereka memilih untuk mengikuti model Inggris dengan setir kanan untuk berbagai alasan praktis di wilayah jajahannya. Tradisi ini tetap berlangsung meski Indonesia telah merdeka, sehingga mobil-mobil yang masuk ke Indonesia pun mengikuti standar ini.
2. Pengaruh Negara Tetangga
Banyak negara di Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Thailand, Singapura, dan Jepang, juga menggunakan mobil dengan setir di kanan. Karena Indonesia memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan negara-negara ini, mobil-mobil yang diimpor dari negara tetangga biasanya juga berstandar setir kanan. Hal ini memudahkan regulasi dan distribusi kendaraan antar negara di kawasan tersebut.
3. Standar dan Regulasi Pemerintah
Pemerintah Indonesia menetapkan aturan lalu lintas yang sesuai dengan kendaraan setir kanan. Jalur kendaraan di Indonesia mengadopsi pola lajur kiri (left-lane driving) di mana pengemudi duduk di sebelah kanan kendaraan. Aturan ini sudah baku sejak lama, sehingga perubahan standar akan memerlukan waktu, biaya, dan adaptasi besar-besaran yang kompleks. Selain itu, infrastruktur jalan dan rambu-rambu di Indonesia juga sudah disesuaikan dengan sistem setir kanan, sehingga akan sulit untuk mengubahnya.
4. Adaptasi Kebutuhan dan Kebiasaan Berkendara
Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan pola setir kanan ini, sehingga mayoritas pengemudi merasa lebih nyaman dan aman mengemudi dengan standar yang telah lama diterapkan. Mengemudi dengan setir di kanan juga memberi keuntungan dalam situasi tertentu, seperti saat melewati jalan-jalan sempit atau saat berbelok ke kiri yang lebih aman di sistem lajur kiri.
5. Ekonomi dan Pasar Otomotif
Pabrikan mobil di Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara sudah memproduksi mobil dengan setir kanan sebagai standar. Hal ini karena permintaan pasar lokal sangat besar, sehingga lebih efisien bagi produsen untuk menyesuaikan dengan permintaan lokal dibandingkan membuat versi setir kiri yang akan membutuhkan penyesuaian dalam produksi dan distribusi.
6. Keselamatan di Jalan
Mengemudi dengan setir kanan di lajur kiri terbukti lebih aman dalam konteks tertentu. Pengemudi dapat lebih mudah memperhatikan lalu lintas di depan saat menyalip, sehingga risiko kecelakaan saat mendahului kendaraan lain bisa dikurangi.