JAKARTA - Filosofi Siri’ na Pacce merupakan salah satu fondasi budaya dalam kehidupan masyarakat Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Filosofi ini tidak hanya menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tetapi juga membentuk karakter dan identitas masyarakat Bugis-Makassar sebagai sosok yang menjunjung tinggi harga diri, kehormatan, dan solidaritas.
Sebelumnya ramai diperbincangkan soal arti dari Siri` Na Pacce setelah Denny Sumargo melontarkan kalimat tersebut kepada Farhat Abbas ketika keduanya tengah berselisih. Berikut ini makna dari Siri` na Pacce.
Makna Filosofi Siri’ na Pacce
Filosofi ini berasal dari dua kata yang masing-masing memiliki makna yang dalam, yaitu siri’ dan pacce. Kedua kata ini melambangkan dua konsep utama dalam nilai kehidupan Bugis-Makassar.
Siri’ merupakan konsep tentang `harga diri` atau `kehormatan.` Dalam budaya Bugis-Makassar, siri’ adalah hal yang sakral dan wajib dipertahankan. Siri’ mendorong setiap individu untuk menjaga martabat dan nama baik diri sendiri serta keluarga.
Kehilangan siri’ dianggap sebagai aib yang dapat merusak reputasi dan martabat seseorang dalam komunitas. Karena itu, masyarakat Bugis-Makassar rela berkorban untuk menjaga siri’, baik dalam bentuk keberanian, kejujuran, atau tindakan lain yang menunjukkan integritas.
Bagi mereka, siri’ bukan hanya sekadar nilai pribadi, tetapi juga tanggung jawab moral yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pacce sering diartikan sebagai `empati` atau `kepedulian sosial.` Namun, maknanya lebih mendalam, mencakup rasa pedih atau sakit yang dirasakan saat melihat penderitaan orang lain.
Pacce mendorong seseorang untuk turut merasakan kesedihan atau kesulitan yang dialami oleh anggota masyarakat lain, serta untuk memberikan dukungan dalam bentuk nyata.
Pacce melahirkan solidaritas dan ikatan sosial yang kuat, mengajarkan bahwa setiap anggota masyarakat memiliki kewajiban untuk saling membantu dan mendukung. Pacce adalah semangat gotong royong yang menguatkan hubungan antarindividu dalam komunitas Bugis-Makassar.
Nilai-nilai Siri’ na Pacce dalam Kehidupan Sehari-hari
Nilai-nilai siri’ na pacce tidak hanya menjadi pedoman moral, tetapi juga menjadi dasar perilaku masyarakat Bugis-Makassar. Dalam berbagai aspek kehidupan.
Siri’ mengajarkan bahwa setiap individu harus memiliki harga diri yang kuat. Dalam kehidupan sehari-hari, ini tercermin dalam sikap yang menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab.
Siri’ juga menuntut seseorang untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat merendahkan nama baik diri atau keluarganya, baik dalam ucapan maupun tindakan.
Pacce melahirkan sikap gotong royong dan kepedulian yang tinggi dalam masyarakat. Misalnya, ketika ada anggota masyarakat yang mengalami kesulitan, masyarakat Bugis-Makassar akan bahu-membahu membantu dengan tulus.
Pacce juga mengajarkan mereka untuk memiliki rasa empati yang mendalam, sehingga mereka bisa merasakan penderitaan orang lain dan memberikan dukungan baik secara emosional maupun material.
Nilai ini membuat masyarakat Bugis-Makassar terkenal dengan sifat mereka yang ramah, peduli, dan mudah membantu sesama.