JAKARTA - Perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam hal pertumbuhan kumis dan jenggot disebabkan oleh faktor biologis dan hormonal. Secara umum, laki-laki memiliki kumis dan jenggot yang lebih lebat dibandingkan perempuan karena pengaruh hormon tertentu yang memengaruhi perkembangan karakteristik seksual sekunder.
Hormon androgen, terutama testosteron, adalah faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan rambut wajah seperti kumis dan jenggot. Hormon ini lebih banyak diproduksi pada laki-laki dibandingkan perempuan, terutama setelah masa pubertas.
Pada laki-laki, testosteron yang tinggi merangsang folikel rambut di area wajah untuk menghasilkan rambut yang lebih tebal, kasar, dan gelap, membentuk kumis dan jenggot.
Sementara pada perempuan sebenarja juga memiliki hormon testosteron, tetapi dalam jumlah yang jauh lebih rendah. Oleh karena itu, folikel rambut wajah mereka tidak mendapatkan stimulasi yang cukup untuk menumbuhkan kumis atau jenggot secara signifikan.
Selain hormon, sensitivitas folikel rambut terhadap androgen juga memengaruhi pertumbuhan rambut wajah. Folikel rambut di wajah laki-laki lebih responsif terhadap androgen, sehingga menghasilkan pertumbuhan rambut yang lebih tebal.
Pada perempuan, folikel rambut wajah biasanya kurang responsif terhadap androgen, sehingga rambut wajah (jika tumbuh) cenderung halus dan tipis.
Hormon estrogen, yang dominan pada perempuan, berperan menekan efek hormon androgen. Estrogen membantu menjaga kulit dan rambut perempuan tetap halus dan mengurangi kemungkinan pertumbuhan rambut wajah yang berlebihan.Dominasi estrogen inilah yang membuat perempuan memiliki karakteristik kulit yang lebih lembut dan minim rambut di area wajah.
Genetik juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan rambut wajah. Beberapa perempuan mungkin memiliki sedikit rambut halus di area wajah karena faktor genetik. Namun, pada umumnya, genetik yang memengaruhi sensitivitas folikel rambut terhadap androgen lebih berpengaruh pada laki-laki.
Meskipun perempuan umumnya tidak memiliki kumis dan jenggot seperti laki-laki, ada kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan pertumbuhan rambut wajah yang tidak biasa pada perempuan.
Salah satunya adalah hirsutisme, yaitu kondisi di mana perempuan mengalami pertumbuhan rambut berlebih di area yang biasanya hanya tumbuh pada laki-laki (seperti kumis, jenggot, atau dada).
Hirsutisme sering disebabkan oleh peningkatan kadar androgen yang abnormal, yang dapat terjadi karena Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), gangguan kelenjar adrenal, dan efek samping obat-obatan tertentu.