• News

Mendikdasmen Harap Penerima Beasiswa Pulang ke Indonesia usai Studi

M. Habib Saifullah | Kamis, 12/12/2024 16:45 WIB
Mendikdasmen Harap Penerima Beasiswa Pulang ke Indonesia usai Studi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti tanggapi fenomena brain drain (Foto: Ist)

Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti berharap agar para penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang berkuliah di luar negeri untuk kembali ke Indonesia usai menyelesaikan tugas studinya.

Menurutnya Indonesia membutuhkan para talenta-talenta muda Indonesia berkesempatan menempuh pendidikan di luar negeri supaya berkontribusi pada kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

"Ada yang memang mengkhawatirkan, ketika yang muda cerdas ini diberi kesempatan studi ke mancanegara kita mengalami brain drain atau hijrah kota, karena mereka yang hebat-hebat itu tidak mau kembali ke Tanah Airnya," ujar Mendikdasmen dalam kegiatan `Gelar Karya Prestasi Anak Bangsa` di Jakarta, Rabu (11/12).

Karenanya, Menteri Muti berharap adanya timbal balik kepada negara yang telah memberikan akses pendidikan ke berbagai negara, yang kemudian ilmu nya dapat dibawa kembali ke Indonesia.

Sementara itu, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdjiono mengatakan salah satu langkah untuk mencegah munculnya fenomena brain drain ialah dengan mendekatkan para penerima beasiswa kepada masyarakat.

"Itu salah satu proses attachment secara individu untuk melihat kondisinya. (2:39) Kemudian yang kedua, secara program kementerian lembaga, kita kan melaksanakan manajemen talenta nasional (MTN) di tiga bidang ya," ujar Veronica.

Menurut dia, pembentukan ekosistem para penerima beasiswa ini agar mau dan kembali ke Indonesia, Puspresnas juga membangun jaringan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memanajemen hal tersebut.

"Jadi ekosistem itu harus dibangun melalui kolaborasi-kolaborasi. Setelah di dasar menengah, apa selanjutnya yang harus dilakukan, dalam tahapan manajemen talenta, kita ini adalah di pra-bibit dan bibit," kata Veronica.

"Bibit potensial dan bibit unggul itu adalah di kementerian lembaga lain, tapi ya, kita harus menyiapkan bibit-bibit pra bibitnya ini secara baik," imbuh dia.