Ilustrasi bahayanya sifat riya (Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan)
JAKARTA - Riya’ adalah salah satu bentuk penyakit hati dalam ajaran Islam yang merujuk kepada perbuatan melakukan amal ibadah atau kebaikan dengan tujuan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, bukan semata-mata untuk mengharap ridha Allah SWT.
Secara harfiah, riya’ berarti “pamer” atau “menunjukkan”. Dalam Al-Qur`an, Allah SWT mengingatkan tentang bahaya riya’ dalam firman-Nya:
“Maka celakalah orang-orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya’, dan enggan (memberikan) bantuan.” (QS. Al-Ma’un: 4-7)
Riya’ termasuk perbuatan yang dapat merusak pahala amal seseorang. Rasulullah SAW juga memperingatkan umatnya akan bahaya riya’ dalam hadisnya:
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya`.” (HR. Ahmad)
1. Menghapus Pahala Amal
Amal yang dilakukan dengan niat riya’ tidak akan diterima oleh Allah SWT. Niat yang salah menjadikan amal tersebut sia-sia, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
2. Mengundang Murka Allah
Riya’ adalah bentuk kesyirikan kecil yang sangat dibenci oleh Allah. Orang yang berbuat riya’ lebih mengutamakan pandangan manusia dibandingkan pandangan Allah.
3. Merusak Keikhlasan Hati
Riya’ menciptakan penyakit hati lainnya seperti sombong, iri, dan dengki. Hal ini menjauhkan seseorang dari sifat tawadhu’ dan keikhlasan.
4. Menimbulkan Ketidakberkahan
Amal yang tidak tulus sering kali tidak membawa keberkahan dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
1. Memperbaiki Niat
Selalu luruskan niat sebelum melakukan amal ibadah. Ingatkan diri sendiri bahwa tujuan utama dari segala amal adalah untuk mencari ridha Allah SWT, bukan pengakuan manusia.
2. Menyadari Keutamaan Ikhlas
Pelajari dan renungkan keutamaan ikhlas dalam Islam. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal ibadah oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali yang dilakukan dengan ikhlas dan mengharap wajah-Nya.” (HR. An-Nasai)
3. Berdoa kepada Allah
Memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat riya’. Rasulullah SAW mengajarkan doa:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampunan-Mu dari apa yang tidak aku ketahui.”
4. Menghindari Godaan Pujian
Usahakan untuk tidak mencari atau memperhatikan pujian dari orang lain. Jika mendapat pujian, kembalikan segala pujian tersebut kepada Allah dengan mengucapkan, "Alhamdulillah."
5. Memperbanyak Amal Secara Rahasia
Lakukan amal-amal kebaikan tanpa diketahui orang lain. Contohnya, bersedekah secara diam-diam atau salat malam ketika orang lain sedang tidur.
6. Berteman dengan Orang Saleh
Bergaul dengan orang-orang yang ikhlas dan bertakwa dapat membantu memperbaiki niat dan menjauhkan diri dari riya’.
7. Meningkatkan Kesadaran akan Akhirat
Mengingat kematian dan hari pembalasan akan membantu kita fokus pada nilai sejati amal di sisi Allah, bukan di mata manusia.